Rupiah Tertekan, Tembus Rp16.600 per Dolar AS di Tengah Ketidakpastian Global

Ilustrasi Kurs Dollar ke Rupiah, Sumber Foto : Istimewa
Ilustrasi Kurs Dollar ke Rupiah, Sumber Foto : Istimewa

KALBAR SATU ID, TERKINI – Nilai tukar rupiah kembali menunjukkan pelemahan terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di perdagangan awal pekan ini.

Berdasarkan data pasar spot, rupiah ditutup melemah di level Rp16.601 per dolar AS, level terendah sejak Mei lalu.

Bacaan Lainnya

 

Pelemahan ini terjadi seiring dengan meningkatnya kekhawatiran pasar global terhadap potensi penutupan pemerintahan AS (government shutdown) serta ketidakpastian arah kebijakan suku bunga The Fed.

Sentimen negatif dari luar negeri turut menekan stabilitas rupiah meski fundamental ekonomi Indonesia relatif terjaga.

 

“Pasar saat ini bergerak sangat sensitif terhadap isu eksternal. Ketidakpastian anggaran di AS menjadi salah satu katalis negatif bagi emerging markets, termasuk Indonesia,” kata Arief Suherman, analis valas di sebuah bank swasta nasional, Senin (29/9).

 

Di sisi lain, Bank Indonesia (BI) terus memantau kondisi pasar dan menyatakan siap melakukan langkah-langkah stabilisasi. Gubernur BI, Perry Warjiyo, mengatakan bahwa pihaknya akan menggunakan seluruh instrumen kebijakan moneter untuk menjaga stabilitas nilai tukar, termasuk intervensi di pasar valas.

 

“Kami akan bertindak tegas dan terukur untuk memastikan volatilitas tetap terkendali. Rupiah harus mencerminkan kondisi fundamental ekonomi, bukan spekulasi pasar jangka pendek,” ujarnya dalam konferensi pers pekan lalu.

 

Sejumlah analis memperkirakan tekanan terhadap rupiah masih akan berlanjut dalam jangka pendek, terutama menjelang rilis data ekonomi AS dan keputusan The Fed bulan depan. Meski begitu, prospek jangka menengah dinilai masih cukup kuat, seiring dengan surplus neraca perdagangan dan cadangan devisa yang tetap tinggi.

 

Pasar kini menanti arah kebijakan moneter selanjutnya, baik dari dalam maupun luar negeri, sebagai penentu arah rupiah di kuartal keempat 2025.

 

 

Ikuti GOOGLE NEWS atau Join Channel TELEGRAM

Pos terkait

Tinggalkan Balasan