KALBAR SATU, KUBU RAYA – Gerak Jalan Sehat dalam rangka Peringatan Hari Santri Nasional di Kabupaten Kubu Raya berlangsung semarak. Kemeriahan jalan sehat kian bertambah karena dirangkaikan dengan lomba karnaval yang diikuti ratusan peserta dari berbagai elemen masyarakat.
Sejumlah hadiah menarik, seperti sepeda, peralatan elektronik, dan perlengkapan rumah tangga disiapkan penyelenggara guna menambah antusiasme warga dalam mengikuti jalan sehat. Adapun hadiah utamanya berupa satu unit sepeda motor yang merupakan sumbangan dari Wakil Bupati Kubu Raya Sujiwo.
Jalan sehat kali ini mengambil rute sekitar 3 kilometer dari Kantor PCNU Kubu Raya menuju Kantor Kementerian Agama Kubu Raya lalu kembali ke Kantor PCNU. Ratusan peserta yang berpartisipasi pada agenda jalan sehat ini dilepas secara resmi oleh Wakil Bupati Sujiwo, Anggota DPD RI Sukiryanto, Rois Syuriah PCNU Kubu Raya Habib Thoha Aljufri, dan Kepala Kantor Kementerian Agama Kubu Raya Ruslan.
Wakil Bupati Kubu Raya Sujiwo mengungkapkan rasa bangganya atas antusiasme warga Kubu Raya mengikuti peringatan Hari Santri. Menurutnya, antusiasme ini merupakan bentuk penghargaan atas jasa santri dan ulama dalam menjaga NKRI.
“Para ulama dan santri mempunyai andil yang sangat besar dalam upaya merebut dan mempertahankan kemerdekaan RI. Adanya peringatan Hari Santri dan alhamdulillah dirayakan dengan sangat luar biasa oleh masyarakat Kubu Raya menandakan bahwa warga Kubu Raya tidak melupakan peran santri dan ulama,” ujar Sujiwo di Halaman Kantor PCNU Kubu Raya, Sabtu (21/10/2023).
Di hadapan ratusan santri yang mengikuti agenda jalan sehat dan karnaval, Sujiwo yang juga Mustasyar PCNU Kubu Raya tak luput memberi motivasi agar para santri dapat mengembangkan diri menjadi generasi muda yang unggul di masa mendatang. Dirinya juga berujar bahwa santri bisa berkarier di bidang apa saja, tidak sebatas menjadi ustad atau pendakwah.
“Kembangkan diri dengan sebaik-baiknya di pesantren tempat kalian menimba ilmu. Menjadi santri bukan berarti menutup peluang untuk berkiprah di bidang lain. Sudah banyak santri yang menjadi polisi, tentara, pengusaha, kepala daerah, menteri, dan seterusnya. Bahkan pada periode 1999-2001 silam, Indonesia ini pernah dipimpin oleh santri yang bernama K.H. Abdurrahman Wahid,” imbuhnya.
“Buat orang tua kalian bangga dan buktikan ke mereka kalau menjadi santri itu bagus. Soal bagaimana menjadikan pesantren tempat kalian belajar menjadi tempat menimbu ilmu yang layak, itu tugas saya selaku pemerintah daerah. Insyaallah, perlahan namun pasti, upaya Pemkab Kubu Raya menjadikan pesantren sebagai pilihan utama untuk mengantarkan putra-putri Kubu Raya dalam menimba ilmu tidak akan pernah surut,” pungkasnya.