KALBARSATU.ID — Persatuan Alumni (PA) GMNI Kalbar, Moch Andre WP angkat bicara soal rencana Gubernur Kalbar, Sutarmidji yang akan melaporkan salah seorang aktivis lantaran orasinya pada saat demo, 10 November 2020.
Aksi yang ditengarai soal sikap Gubernur Kalbar yang dinilai tak konsisten terhadap sikapnya dalam menolak UU Cipta kerja, terekam sebuah Orasi seorang mahasiswa diduga memuat makian kepada Gubernur Kalbar.
“Pejabat dimaki oleh mahasiswa sejatinya itu hal yang biasa. Itu bagian dari dialektika demokrasi. Kalo salah caranya, ajaklah untuk bertemu dan berdiskusi, bukan dibawa ke ranah pengadilan,” kata Andre Wp, Rabu 11 November 2020.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurutnya, Apa yang dilontarkan itu substansinya juga bukan untuk penghinaan ringan, bukan untuk pencemaran nama baik dan bukan pula untuk perbuatan tidak menyenangkan. Sebab itu dilakukan saat unjuk rasa. Ketika mahasiswa ingin menunjukkan jati diri atas perannya sebagai agen perubahan.
“Pejabat yang baik adalah mereka yang memberikan pembelajaran dengan cara yang elegan, bukan dengan cara yang arogan,” ujarnya.
Betul oknum mahasiswa itu salah, namun katanya, kesalahan itu bukan berada diatas kebenaran mutlak pihak yang dirugikan. Menyangkut sikap politik dan cara peayampaiannya, maka salah dan benar tidaklah pernah tunggal. Sebab memang tidak pernah ada kebenaran yang tunggal.
“Setiap manusia memang membutuhkan pengakuan. Termasuk pejabat dan mahasiswa. Tetapi baiknya dilakukan secara elegan, bukan arogan. Mereka yang berjiwa negarawan lah yang memiliki sikap elegan,” tandasnya.