Terkini

Tak ada Keramaian di Malam Tahun Baru, Gubernur Kalbar: Coba Saja buat Kalau Berani

1
Gubernur Kalbar, Sutarmidji
Gubernur Kalbar, Sutarmidji

KALBARSATU.ID — Ingat! Gubernur Kalimantan Barat, H Sutarmidji imbau agar masyarakat tetap menerapkan Protokol Kesehatan Covid-19. imbauan ini mengingat perayaan Natal dan Tahun Baru 2021 tak lama lagi.

“Menjelang perayaan natal tahun ini tentunya akan berbeda dari tahun sebelumnya karena dampak pandemi Covid-19,” kata Sutarmidji, Rabu 23 Desember 2020.

Advertiser
Banner Ads

“Maka persiapan prokes ditempat ibadah dan lainnya harus dipersiapkan semaksimal mungkin,” tambahnya.

Dirinya menyebutkan pihak gereja juga sudah menyiapkan Prokes Covid-19 dan mengatur cara beribah di masa pandemi Covid-19 dengan tidak mengurangi khusyuk saat beribadah.

“Untuk perayaan tahun baru ditengah pandemi Covid-19, tidak ada kerumunan dalam bentuk apapun serta tidak boleh bermain kembang api,” teganya.

Dirinya juga memastikan bahwa akan diisolasi bagi mereka yang bandel membuat kerumunan.

“Kita isolasi di Rusun Brimob yang sudah dikelilingi pagar berduri supaya tidak bisa keluar kemana-mana,” teganya.

Hal tersebut, kata dia, bukan menggertak, tapi betul-betul akan diberikan sanksi kepada siapapun yang berani membuat keramaian di malam tahun baru. 

“Coba saja siapa yang berani buat keramaian, saya suruh angkut semua. Kalau bandel dan yang ngeyel tidak percaya Covid-19 campurkan saja dengan yang positif di Rusunawa,” tegasnya.

Ia juga mengatakan ketika dilakukan razia di warung kopi didapati pada satu cafe saat dilakukan swab terhadap 48 orang, sebanyak 30 orang dinyatakan positif. Dikatakannya juga bahwa belum pernah razia di warung kopi itu hasilnya nihil.

“Karena pekerjanya positif yang mengantar kopi pasti tidak memakai masker dan pengunjung juga tidak memakai masker juga. Tidak boleh seperti itu,” terangnya. 

Kalau sudah ada virus Covid-19, sebutnya, dibadan seseorang untuk mengobatinya butuh waktu lama atau bahkan pasca dinyatakan negatif Covid-19  masih sakit karena adanya penyakit bawaan.

“Nah, kalau anak muda kita tidak tahu dampaknya pada jangka panjang,” imbuhnya.

Namun jika ada penyakit bawaan, lanjut dia, dampak setelah negatif itu langsung terasa. Bahkan ada yang jalan 100 meter saja harus  berhenti 4 kali baru bisa sampai tujuan.

Dirinya juga mengatakan bahwa TNI Polri dan Satpol PP sudah siap untuk mengamankan malam tahun baru, bahkan beberapa ruas jalan ditutup seperti Jalan Gajahmada.

“Kan yang main kembang api banyak disitu (Jalan Gajahmada). Kalau tempat lain dulu di Pemda sekarang tidak ada, lalu di  Alun- Alun Kapuas, Batu Layang , dan Digulis sudah tidak ada juga,” ungkapnya.

Di Jalan Gajahmada biasanya masih banyak yang bermain kembang api saat malam pergantian tahun baru. 

“Coba saja buat kalau berani,  pasti akan saya angkut atau hukumannya antar ke Bandara Supadio baliknya jalan kaki. Jadi tinggal dipilih mau isolasi dua minggu atau jalan dari Supadio ke Digulis,” tegasnya.##

Exit mobile version