KALBAR SATU ID – Investasi saham saat ini banyak sekali diminati oleh kalangan masyarakat, terutama generasi muda yang mulai aktif merencanakan masa depan finansial.
Sebelum terjun ke pasar modal, pemahaman terhadap istilah-istilah dasar dalam dunia saham menjadi hal yang krusial agar tidak salah langkah.
Banyak investor pemula yang mengalami kebingungan bahkan kerugian karena kurang memahami konsep dasar investasi saham.
Padahal, memahami istilah seperti saham, lot, capital gain, capital loss, dan dividen dapat membantu investor membuat keputusan yang lebih tepat.
5 Istilah Saham yang Perlu Dipahami
Dikutip dari akun Instagram Layanan Konsumen dan Pengaduan OJK, berikut lima istilah penting dalam dunia saham yang perlu diketahui oleh investor pemula:
1. Saham
Saham adalah surat berharga yang menyatakan kepemilikan seseorang atau badan hukum terhadap suatu perusahaan.
Dengan memiliki saham, investor menjadi bagian dari pemilik perusahaan tersebut, sesuai porsi jumlah saham yang dimiliki.
Pemegang saham berhak atas dividen (jika dibagikan), serta memiliki hak suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Saham bisa dibeli dan dijual di pasar modal, dan nilainya bisa naik atau turun tergantung pada kinerja perusahaan serta kondisi pasar secara keseluruhan.
2. Lot
Lot adalah satuan standar untuk transaksi jual beli saham di Bursa Efek Indonesia (BEI). Saat ini, satu lot setara dengan 100 lembar saham.
Misalnya, jika harga saham suatu perusahaan Rp 1.000, maka untuk membeli satu lot dibutuhkan dana Rp 100.000.
Penggunaan sistem lot bertujuan untuk menyederhanakan transaksi dan meningkatkan likuiditas. Artinya, investor tidak bisa membeli atau menjual saham dalam jumlah di bawah satu lot.
Pemahaman soal lot penting agar investor bisa menghitung dengan tepat kebutuhan modal awal untuk berinvestasi.
3. Capital Gain
Capital gain adalah keuntungan yang diperoleh ketika investor menjual saham pada harga lebih tinggi dari harga belinya.
Misalnya, jika saham dibeli seharga Rp 1.000 dan dijual pada harga Rp 1.500, maka investor mendapat capital gain sebesar Rp 500 per lembar saham.
Capital gain menjadi salah satu motivasi utama banyak investor dalam melakukan trading saham. Namun, keuntungan ini tidak selalu pasti.
Kenaikan harga saham bergantung pada banyak faktor, termasuk kinerja perusahaan, sentimen pasar, hingga kondisi ekonomi makro.
4. Capital Loss
Berbanding terbalik dengan capital gain, capital loss terjadi ketika investor menjual saham dengan harga lebih rendah dari harga beli.
Misalnya, jika saham dibeli Rp 1.000 per lembar, lalu dijual hanya Rp 800, maka kerugian per lembar saham sebesar Rp 200.
Capital loss bisa terjadi karena banyak sebab, mulai dari turunnya kinerja perusahaan, ketidakstabilan ekonomi, hingga panic selling di pasar.
Karena itu, investor disarankan melakukan analisis fundamental dan teknikal sebelum membeli saham agar bisa meminimalkan potensi rugi.
5. Dividen
Dividen adalah pembagian laba perusahaan kepada pemegang saham. Dividen dapat dibagikan dalam bentuk uang tunai (cash dividend) atau saham tambahan (stock dividend), tergantung keputusan RUPS dan kondisi keuangan perusahaan.
Biasanya, perusahaan yang sudah mapan dan memiliki laba stabil cenderung rutin membagikan dividen.
Sementara perusahaan yang sedang ekspansi bisa saja menahan laba untuk pertumbuhan. Dividen menjadi salah satu sumber penghasilan pasif bagi investor jangka panjang.