KALBAR SATU ID, BOLA – Malam Liga Champions di ibu kota Prancis berubah menjadi mimpi buruk bagi Paris Saint-Germain (PSG). Mereka dipaksa bertekuk lutut di hadapan raksasa Bundesliga, Bayern München, dengan skor akhir 1-2 dalam sebuah laga penyisihan grup yang menyajikan tensi tinggi, gol-gol cepat, dan kontroversi tak terhindarkan.
Kekalahan di markas sendiri ini menjadi pukulan telak bagi ambisi Les Parisiens di Eropa. Sejak kick-off, atmosfer Parc des Princes langsung memanas.
Berbeda dari ekspektasi banyak pihak, Bayern München tampil beringas sejak menit pertama, mendominasi inisiatif serangan dan langsung menekan lini pertahanan PSG.
Kecepatan Luis Díaz Membekukan Publik Paris
Pemain yang menjadi pembeda sekaligus pusat perhatian di babak pertama adalah L. Díaz. Winger eksplosif Bayern ini mencetak dwi gol cepat yang membuat publik tuan rumah terhenyak:
Jebakan Dini (Menit ke-4): Díaz dengan cerdik memanfaatkan celah di lini belakang PSG yang belum panas, melepaskan tembakan datar yang menembus jala gawang.
Baca juga: Liverpool Tumbangkan Real Madrid 1-0 Berkat Gol Spektakuler Mac Allister
Pengganda Keunggulan (Menit ke-32): Penampilan gemilang Díaz berlanjut. Dengan ketenangan seorang finisher ulung, ia kembali mencetak gol, mengubah papan skor menjadi 0-2 dan memaksa PSG berada di posisi yang sangat sulit.
Momen Krusial: Tekel Horor & Kartu Merah Díaz (45+7′)
Menjelang turun minum, sebuah insiden serius terjadi.
Tepat di waktu tambahan babak pertama, L. Díaz terlibat dalam sebuah pelanggaran keras berupa sliding tackle terhadap bek sayap andalan PSG, Achraf Hakimi.
Dampak tekel tersebut sangat parah, memaksa Hakimi ditarik keluar lapangan karena cedera.
Baca juga: Bayern München Bungkam PSG 2-1 dalam Laga Penuh Kontroversi di Paris
Wasit, yang menilai tekel itu membahayakan keselamatan pemain, tanpa ragu mencabut kartu merah langsung untuk Díaz, mengakhiri malam yang fantastis sekaligus tragis bagi sang pencetak gol.
Insiden ini meninggalkan Bayern dengan 10 pemain, namun juga merugikan PSG karena kehilangan salah satu pilar kuncinya.
Respons Terlambat: Gol J. Neves Hanya Menjadi Hiburan
Memasuki paruh kedua, skenario berubah. PSG, dengan keunggulan jumlah pemain, mulai mendominasi penuh penguasaan bola dan melancarkan bombardir serangan.
Usaha keras Les Parisiens akhirnya membuahkan hasil di Menit 74. Gelandang muda penuh potensi, J. Neves, menjadi harapan dengan mencetak gol balasan, mengubah skor menjadi 1-2. Gol yang tercipta dari tendangan jarak dekat ini sukses membakar semangat kembali di dalam stadion.
Namun, meskipun Bayern bermain dengan satu pemain lebih sedikit, pertahanan mereka tetap solid dan terorganisir. Die Roten menampilkan performa disiplin luar biasa, sukses meredam tekanan gencar PSG hingga peluit akhir berbunyi.
Kekalahan dramatis 1-2 ini menjadi catatan minor bagi PSG, sementara Bayern München berhasil mencuri kemenangan heroik di ibu kota Prancis, memperkuat posisi mereka di puncak persaingan grup Liga Champions.






