KALBAR SATU ID – Pemerintah Kabupaten Kubu Raya menggelar Rapat Koordinasi Tim Kewaspadaan Dini yang berlangsung di Ruang Rapat Pamong Praja I Kantor Bupati Kubu Raya, Senin (28/7/2025).
Dipimpin langsung oleh Bupati Kubu Raya, Sujiwo, didampingi Kepala Badan Kesbangpol Kubu Raya, Amini Maros, kegiatan ini diikuti sekitar 25 peserta dari unsur Forkopimda, OPD terkait, TNI, Polri, BIN, dan para camat se-Kubu Raya.
Dalam arahannya, Bupati Sujiwo menekankan bahwa langkah preventif menjadi hal utama untuk mencegah timbulnya gangguan di masyarakat.
Ia menyebut rapat ini sebagai upaya nyata dalam mengantisipasi berbagai potensi ancaman yang bisa mengganggu keamanan dan ketertiban di wilayahnya.
“Kegiatan ini bertujuan untuk mengantisipasi adanya ancaman, gangguan, hambatan, dan tantangan sehingga tidak terjadi di Kabupaten Kubu Raya,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia menyebut bahwa Kubu Raya memiliki kekuatan sosial berupa keberadaan lembaga-lembaga adat yang terbukti sigap menghadapi dinamika masyarakat.
“Kita memiliki lembaga-lembaga adat yang tanggap dalam menghadapi isu-isu menonjol di lingkungan masyarakat. Mereka menjadi bagian penting dalam menjaga kondusivitas daerah,” ungkapnya.
Bupati juga mengingatkan bahwa setiap kebijakan publik pasti akan memunculkan dinamika, termasuk pro dan kontra, namun ia menekankan bahwa semua keputusan diambil demi kepentingan bersama.
“Di balik setiap kebijakan ada manfaat besar yang ingin kita capai,” katanya.
Ia pun mengajak seluruh elemen kewaspadaan dini untuk meningkatkan kepekaan terhadap gejala sosial di lapangan, apalagi menjelang momentum politik nasional. Menurutnya, posisi strategis Kubu Raya yang menjadi pintu gerbang Kalimantan Barat harus dijaga dari potensi konflik.
“Kabupaten Kubu Raya ini adalah wajah Indonesia, karena terdapat bandara dan terminal internasional. Maka dari itu, stabilitas wilayah ini menjadi tanggung jawab kita bersama,” tegasnya.
Menutup arahannya, Sujiwo menegaskan komitmennya untuk turun langsung ke masyarakat bila ada potensi konflik yang berkembang.
Ia juga mendorong tim kewaspadaan dini untuk bertindak cepat dan tepat dalam meredam persoalan sosial.
“Saya pribadi akan turun langsung jika terjadi persoalan yang berpotensi mengganggu keamanan,” tegasnya.
Rapat ini juga menyepakati sejumlah langkah konkret, seperti pembentukan posko kewaspadaan dini dari tingkat kabupaten hingga desa, pembentukan tim siber, serta penguatan forum dialog terbuka lintas unsur masyarakat.