KALBAR SATU ID – Merespons prediksi kemarau panjang, Bupati Kubu Raya Sujiwo menyampaikan adanya penetapan status darurat di Kubu Raya.
“Dan sebagai bentuk antisipasi supaya terjadi pergerakan yang cepat ketika terjadi kebakaran hutan dan lahan, kita bikin posko bersama di depan Kantor Bupati Kubu Raya,” ungkap Sujiwo saat mengikuti rapat virtual monitoring situasi terkini kebakaran hutan dan lahan bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Senin (28/7/2025), di Ruang Pamong Praja I Kantor Bupati Kubu Raya.
Selain itu, lanjut Sujiwo, pihaknya sedang menyiapkan apel siaga yang rencananya akan dilaksanakan pada Rabu, 30 Juli 2025. Apel siaga akan diikuti berbagai unsur terkait.
“Kita akan mengundang semua dari damkar swasta, damkar pemerintah, masyarakat peduli api, dan para pihak yang memang mempunyai korelasi dengan upaya-upaya pencegahan dan sekaligus penanggulangan masalah kebakaran hutan dan lahan,” katanya.
Sujiwo mengatakan saat ini secara umum para petugas dibantu sejumlah elemen masyarakat telah bekerja keras dan dengan baik bisa mengatasi titik-titik kebakaran yang ada.
“Kita juga mengucapkan terima kasih kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana yang dalam hal ini telah membantu kami secara luar biasa, terutama ketika melakukan modifikasi atau rekayasa cuaca. Walaupun hujannya tidak maksimal, paling tidak membantu membasahi titik-titik yang berpotensi terjadi kebakaran hutan dan lahan,” ucapnya.
Sujiwo menegaskan perlunya partisipasi masyarakat dalam menyikapi dampak dari kondisi cuaca kemarau saat ini. Termasuk dengan tidak melakukan pembukaan ladang atau lahan dengan cara membakar.
“Dan satu hal kita sampaikan juga kepada pihak kebun, terutama perusahaan-perusahaan khususnya kebun sawit, kita akan pantau dan awasi jangan sampai dari pihak kebun juga melakukan pembukaan lahan dengan melakukan pembakaran. Pasti kita akan memberikan sanksi secara tegas kepada pelaku usaha manapun ketika mereka menjadi salah satu penyumbang kebakaran hutan dan lahan,” tegasnya.
Sujiwo menyebut secara umum telah terjadi peningkatan suhu yang luar biasa. Jika ditambah dengan kebakaran hutan dan lahan, maka akan semakin memperburuk situasi dan kondisi.
“Dari kualitas udara sangat tidak baik, maka kita sarankan terutama kepada anak-anak sekolah agar setelah pulang sekolah tidak melakukan kegiatan-kegiatan di luar rumah. Kita juga sarankan kepada masyarakat untuk memakai masker dan kurangi aktivitas di malam hari,” pintanya.
Kepada tenaga kesehatan, Sujiwo meminta untuk untuk memantau kondisi kesehatan warga, terutama memberikan vitamin untuk membangun imunitas tubuh sekaligus melakukan pengawasan.
“Apakah ada yang masyarakat memang sakit karena berkaitan dengan ini dan terus ditindaklanjuti. Ini tugas pemerintah untuk melakukan mitigasi,” jelasnya.