PONTIANAK, KALBAR SATU – BEM KBM FH UNTAN Adakan Aksi Refleksi 76 Tahun Kemerdekaan dan Bantu Rakyat.
Sejak akhir Desember 2019, dunia dilanda oleh Corona Virus Disease 2019 ( Covid-19). Virus corona telah menjangkit lebih dari 200 negara di dunia.
Indonesia adalah salah satu negara yang terpapar virus corona. Virus corona juga menjangkit wilayah Kota Pontianak yang berdampak pada keadaan ekonomi dan sosial masyarakat.
Terkait itu, BEM KBM FH UNTAN bersama Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Tanjungpura (Untan) melalui Kementerian Sosial Masyarakat menggelar aksi solidaritas gerakan Rakyat Bantu Rakyat
Aksi solidaritas tersebut dilaksanakan pada 20-22 Agustus 2021 dengan aksi Refleksi 76 Tahun Kemerdekaan Indonesia dan Gerakan Rakyat Bantu Rakyat.
Baca Juga: MAHASISWA KKL-DR IAIN PONTIANAK TURUT ANDIL DALAM MENYUKSESKAN ACARA MALAM DZIKIR BERSAMA DI DESA RANTAU PANJANG
Baca Juga: Mahasiswa KKL-DR IAIN Pontianak Berperan Aktif Sukseskan HUT RI Ke-76
Edward Moris Rajagukguk selaku Mahasiswa yang turun langsung menerangkan, bahwa tujuan kegiatan ini adalah untuk membantu masyarakat yang keadaan ekonominya terganggu, penghasilan masyarakat yang berkurang dan kebutuhan hidup yang tinggi dan Refleksi untuk Pemerintah khususnya.
“Itu yang menggerakkan kami untuk melakukan aksi solidaritas ini,” ujar Edward Moris.
“2021 Belum usai, para elite politik sudah gencar gencar nya menuju 2024. Rakyat dan aparat kian terus di benturkan. Bantuan pemerintah tentunya masih banyak yg belum terjangkau ke Rakyat kecil. PPKM kian terus di perpanjang, COVID-19 semakin membabi buta menghantam negeri ini. Ntah pemerintah yg lamban menangani permasalahan ini atau KITA yang tidak taat Prokes.”
“Orang kaya teriak PROKES teriak STAY AT HOME. orang miskin semakin kuat teriak MAKAN. Angka PHK semakin meninggi, pekerja sudah banyak dirumahkan. Angka kemisikinan tidak perlu di tanyakan lagi tentunya sangat meningkat. Bagaimana nasib pekerja yg kerja Hari ini hanya cukup makan hari ini ataupun untuk membayar hutang.”
Hari kemerdekaan sdh bukan tentang berlomba makan kerupuk, berlomba lari balap karung, akan tetapi 2021 sudah menjadi Lomba Bertahan Hidup. Hanya Solidaritas lah kekuatan terbesar rakyat.”
Pelan pelan Gerakan Rakyat Bantu Rakyat harus bisa trus berlnjut untuk saling menolong rakyat. Maka dengan berdasarkan hal ini, BEM KBM FH UNTAN gelar aksi Refleksi 76 Tahun Kemerdekaan,” Ujar Cesar Marchelo selaku Ketua BEM FH UNTAN.
Tak terlepas dari Aksi yang dilakukan BEM KBM FH UNTAN masyarakat juga antusias berpartisipasi dalam penggalangan dana ini hingga terkumpul sejumlah Rp. 4.711.100 dan beberapa paket sembako.
Betapa antusiasnya rekan-rekan Mahasiswa Hukum UNTAN yang tergabung didalam Solidaritas Mahasiswa Hukum UNTAN untuk melakukan aksi Refleksi 76 Tahun Kemerdekaan Indonesia serta penggalangan dana Rakyat Bantu Rakyat.
“Harapannya dengan gerakan ini rakyat yg terdampak nanti nya dapat kembali pulih dan tentunya dari saya mewakili teman-teman dari Mahasiswa Hukum UNTAN memberikan ucapan terimakasih kepada masyarakat pontianak yang telah antusias berpartisipasi sehingga terkumpulnya bantuan rakyat,” ujar Novrita Indriaswari , yg juga Koordinator Aksi Penggalangan Dana.
Disisi lain, lanjut Selaku Koordinator Aksi Hellen Evangelista , mengucapkan terimakasih banyak untuk rakyat Kalbar khususnya Pontianak yang telah berdonasi pada saudara yang terkena musibah.
Ia berharap Semoga segala hal baik kan terus terjadi. Panjang umur hal baik. Jangan pernah turunkan api semangat kawan kawan dalam membantu masyarakat yg kesusahan. Karena dengannya saling menolong maka kita akan tetap harmonis.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang berpartisipasi,” ucap Hellen
Hellen sapaan akrabnya mengatakan hal ini menjadi wujud gotong-royong kita untuk melawan virus corona dan bentuk kelaparan dan penderitaan rakyat.
“Tentunya harapan bersama, agar kita dapat melewati masa-masa sulit ini dan pandemi ini segera berakhir,” harapnya
“Pemerintah harus menyadari bahwa kondisi masyarakat pada saat pandemi seperti ini sangat memprihatinkan, ada banyak orang di luar sana yang berjuang untuk tetap hidup namun untuk berjuang pun harus terhalangi. Pemerintah seharusnya memberikan Bantuan yang cukup Kepada masyarakat, tidak hanya menyuruh untuk tetap di rumah saja.”
“Selain itu, pemerintah juga harus bisa menurunkan angka masyarakat yang terpapar covid-19 agar kehidupan dapat kembali normal seperti sedia kala dan tentunya hal tersebut tidak terlepas dari kesadaran masyarakat juga,” tutup Mileni Febian Zuliani