LANDAK, KALBAR SATU – Bupati Kabupaten Landak Karolin Margret Natasa terjun langsung ke pasar untuk memastikan harga sembako di daerah itu menjelang Lebaran 2021 terjangkau warga.
Bupati memastian dengan ketersediaan yang cukup memadai, di berbagai pusat perbelanjaan, baik modern maupun tradisional.
“Saat peninjauan yang kami lakukan, tidak ditemukan komiditi bahan pokok yang harga naik secara signifikan serta ketersediaan komoditi yang masih ada di pasaran,” kata dia di Ngabang, Selasa 4 Mei 2021.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Bupati Kabupaten Landak Margret Natasa didampingi Kapolres AKBP Ade Kuncoro mengecek harga dan ketersediaan sembako di beberapa pusat perbelanjaan.
Adapun pasar yang didatanginya yaitu pasar rakyat, swalayan, dan toko, serta meninjau kepatuhan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan di daerah yang memiliki mobilitas cukup tinggi sehingga rawan penyebaran COVID-19.
Saat ini, harga ayam masih berkisar Rp38.000/kg, daging sapi Rp150.000/kg, gula pasir Rp12.500/kg, minyak goreng curah Rp15.000/kg, bawang merah Rp33.000/kg, bawang putih Rp26.000/kg, telur ayam Rp1.900/butir, tomat Rp8.000/kg, dan kentang Rp16.000/kg.
BACA JUGA Masyarakat Dayak di Landak Adakan Ritual Adat Naik Dango di Tengah Pandemi
Dirinya menyebut bahwa keseriusan pemerintah daerah dalam menjaga stabilitas harga dan ketersediaan stok komoditi, terutama menjelang hari raya besar keagamaan.
“Kami monitoring dalam rangka persiapan Hari Raya Idul Fitri mengenai ketersediaan bahan pokok atau pangan, sejauh pemantauan kami ketersediaan tersebut masih aman dan semuanya tersedia,” tuturnya.
Hanya saja, kata Karolin, ada kenaikan harga yang tidak signifikan mulai dari Rp1.000 dan maksimal Rp5.000 terhadap beberapa komoditi yang memang biasanya selalu naik ketika menjelang hari raya besar keagamaan.
“Hal ini masih dalam batas yang wajar, tetapi kami terus melakukan monitoring, sampai pada hari raya,” katanya.
Karolin menambahkan untuk pelaksanaan protokol kesehatan di pusat perbelanjaan masih batas yang sesuai aturan pemerintah, yakni pencegahan kerumunan, penggunaan masker, dan mobilitas yang terkendali.
“Mengenai ada tidaknya kerumunan mengenai belanja pada Hari Raya Idul Fitri di pusat-pusat perbelanjaan, seperti yang kita lihat sampai dengan saat ini kondisi kerumunan masih terkendali, dan harapan kita situasi ini dapat kita jaga sampai dengan hari raya nanti.
“Dan kami sudah sampaikan kepada pelaku usaha agar memperhatikan protokol kesehatan terutama ketika masyarakat berbondong-bondong untuk berbelanja,” kata Karolin.