KUBU RAYA, KALBAR SATU – Persatuan Majelis Taklim (Permata) Anugerah Desa Pal Sembilan, Kecamatan Sungai Kakap kembali menggelar agenda sosial yang rutin diadakan setiap menjelang hari raya Idulfitri.
Kegiatan yang rutin digelar sejak tahun 2017 lalu itu ialah santunan untuk para anak yatim yang bermukim di desa tersebut.
Koordinator kegiatan santunan Zulkarnain mengatakan, di tahun kelima ini, Permata Anugerah berhasil mengumpulkan dana sebanyak Rp115 juta dari para donatur.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ia menyebutkan bahwa donasi sebanyak itu tidak hanya dalam bentuk uang tunai, tetapi juga berupa paket lebaran. Dari sumbangan para donatur tersebut, pihaknya pun dapat menyantuni sebanyak 112 orang anak yatim.
“Alhamdulillah, dari tahun ke tahun, dana yang kami kumpulkan untuk kegiatan santunan ini selalu mengalami peningkatan.”
“Dari yang awalnya hanya berkisar puluhan juta rupiah, pada tahun kelima ini terkumpul dana lebih dari Rp100 juta. Masing-masing dari mereka pun dapat kita santuni sebesar Rp1.030.000,” katanya di Masjid Nurul Yakin, Parit Haruna, Desa Pal Sembilan, Sabtu (8/5/2021).
Wakil Bupati Kubu Raya Sujiwo yang turut hadir pada agenda itu mengaku bangga dengan usaha ibu-ibu dari Permata Anugerah Pal Sembilan dalam mengumpulkan sumbangan dari para donatur.
Ia juga meyakini bahwa hasil jerih payah ibu-ibu dalam menggalang donasi ini semakin menambah kebahagiaan para anak yatim dalam menyambut lebaran.
“Ini tahun ketiga saya bisa hadir dari lima kali Permata Anugerah mengadakan kegiatan ini. Saya melihat trennya selalu naik, dari mulai di bawah 20 juta, terus 40 juta, 50 juta, hingga melebihi Rp100 juta di tahun kelima.”
Apa yang dilakukan oleh ibu Permata yang dimotori oleh istri Pak Zulkarnain ini saya kira sangat luar biasa, ya karena bisa menghimpun dana sebanyak itu. Bisa menyantuni ratusan orang bagi saya sangat inspiratif dan tentunya anak-anak yatim yang menerimanya turut merasakan kegembiraan,” ucapnya.
Sujiwo menginginkan agar program seperti ini bisa diadopsi oleh desa-desa lain di Kubu Raya. Sebab menurutnya, masih banyak anak yatim di luar sana yang perlu disantuni karena hidup serba kekurangan pasca ditinggal wafat oleh orang tuanya.
“Masih banyak anak-anak yatim di luar Desa Pal Sembilan yang patut kita bahagiakan. Untuk itu, saya berharap desa-desa lain bisa mengadopsi program semacam ini agar semakin banyak anak yatim yang ikut merasakan kegembiraan, sebagaimana yang dirasakan anak-anak yatim di sini,” harapnya.