Kemenag Bengkayang Dorong Literasi Keagamaan lewat Pustaka Masjid

Kemenag Bengkayang Dorong Literasi Keagamaan lewat Pustaka Masjid
Kemenag Bengkayang Dorong Literasi Keagamaan lewat Pustaka Masjid. Foto/istimewa.

KALBAR SATU ID – Upaya peningkatan literasi keagamaan di masyarakat terus digalakkan oleh Kementerian Agama Kabupaten Bengkayang. Pada Rabu, 24 September 2025. Seksi Bimbingan Masyarakat Islam Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bengkayang menyelenggarakan kegiatan Pembinaan Pustaka Keagamaan Islam yang dihadiri oleh para penyuluh agama Islam, pengurus masjid, serta berbagai tokoh masyarakat.

Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat peran rumah ibadah, khususnya masjid, sebagai pusat pendidikan dan pembinaan umat, tidak hanya sebatas tempat ibadah ritual, tetapi juga sebagai sarana literasi keagamaan yang dapat diakses oleh semua lapisan masyarakat. Dengan menghadirkan perpustakaan di masjid, diharapkan masyarakat memiliki ruang yang lebih luas untuk menggali ilmu pengetahuan agama sekaligus memperkuat budaya membaca.

Bacaan Lainnya

Dalam acara tersebut, hadir Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bengkayang, Syamsul Bahri, sebagai pemateri utama. Beliau menekankan bahwa perpustakaan keagamaan Islam merupakan salah satu instrumen penting dalam meningkatkan kualitas keimanan dan pemahaman masyarakat terhadap ajaran Islam.

“Masjid bukan hanya tempat untuk shalat berjamaah, tetapi juga pusat peradaban. Dengan adanya pustaka keagamaan, kita mendorong umat untuk lebih dekat dengan ilmu, membaca kitab-kitab klasik maupun kontemporer, sehingga tercipta masyarakat yang berilmu, beriman, dan berakhlak mulia,” ujar Syamsul Bahri dalam pemaparannya.

Lebih lanjut, beliau juga menyampaikan pentingnya sinergi antara penyuluh agama, pengurus masjid, dan masyarakat dalam mengembangkan serta memanfaatkan perpustakaan keagamaan. Sosialisasi literasi membaca harus terus dilakukan agar masyarakat, khususnya generasi muda, terbiasa mengakses sumber-sumber ilmu yang benar, bukan hanya mengandalkan informasi instan dari media sosial yang kadang belum tentu terjamin kebenarannya.

Selain itu, kegiatan pembinaan ini juga menghadirkan diskusi bersama antara peserta dan narasumber. Para penyuluh agama Islam diberi ruang untuk menyampaikan pengalaman serta tantangan di lapangan terkait rendahnya minat baca masyarakat. Beberapa pengurus masjid juga mengutarakan perlunya dukungan sarana dan prasarana agar perpustakaan yang ada bisa dikelola secara berkelanjutan.

Kepala Seksi Bimas Islam dalam sambutannya menambahkan bahwa program pembinaan pustaka keagamaan ini akan terus berlanjut secara bertahap di berbagai kecamatan di Kabupaten Bengkayang. Harapannya, setiap masjid nantinya dapat memiliki koleksi pustaka yang memadai, mulai dari Al-Qur’an, tafsir, hadis, hingga buku-buku keislaman populer yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Para peserta menyambut baik inisiatif ini. Mereka menilai bahwa kegiatan tersebut menjadi momentum penting untuk menghidupkan kembali budaya membaca di lingkungan masjid.

“Kalau perpustakaan masjid hidup, anak-anak kita tidak hanya belajar mengaji, tapi juga bisa memperluas wawasan agama dan sosial. Ini sangat bermanfaat bagi pendidikan umat,” ungkap salah satu pengurus masjid yang hadir.

Dengan terlaksananya kegiatan pembinaan pustaka keagamaan Islam ini, diharapkan lahir kesadaran bersama bahwa literasi adalah bagian integral dari penguatan iman dan pembangunan masyarakat. Masjid sebagai pusat aktivitas keagamaan akan semakin relevan dengan kebutuhan zaman, yaitu tidak hanya menjadi tempat beribadah, tetapi juga sebagai pusat pendidikan, pembelajaran, dan peradaban Islam.

Kementerian Agama Kabupaten Bengkayang berkomitmen untuk terus mendorong program serupa, sehingga gerakan literasi keagamaan dapat menyentuh masyarakat secara luas. Dengan demikian, upaya menjadikan masjid sebagai pusat ilmu dan peradaban Islam akan benar-benar terwujud.

Ikuti GOOGLE NEWS atau Join Channel TELEGRAM

Pos terkait

Tinggalkan Balasan