KALBAR SATU ID – Ketua DPD KNPI Kubu Raya M.Taufiq, mengingatkan agar duka yang kita rasakan tidak berubah menjadi kemarahan yang merugikan. Menurutnya, kedewasaan dalam berdemokrasi justru diuji saat bangsa menghadapi tragedi yang memicu gelombang emosi publik.
“KNPI Kubu Raya berduka cita atas jatuhnya korban jiwa. Dalam demokrasi, menyampaikan aspirasi adalah hak rakyat, dan seharusnya tidak berakhir dengan korban nyawa,” kata Taufiq dalam keterangan tertulis, Senin (1/09/25).
“Namun kita semua juga harus tetap tenang, tidak terprovokasi, dan menjaga persatuan dan kesatuan negara tercinta,” tambahnya.
Taufiq menekankan pentingnya menyalurkan energi generasi muda ke arah yang produktif. Bukan pada tindakan destruktif yang dapat memperkeruh keadaan, melainkan pada upaya membangun bangsa.
Baca juga: KNPI Kubu Raya Ajak Pemuda Hidup Rukun dalam Keberagaman
Ia juga menyoroti bahwa tragedi ini tidak bisa dilepaskan dari kebijakan elit politik yang kerap tidak berpihak pada rakyat. Menurutnya, pejabat negara harus lebih peka dalam membaca situasi sosial, agar kepercayaan publik tidak semakin terkikis.
“Kalau pejabat tidak peka, rakyat akan marah. Padahal, kepercayaan rakyat adalah modal utama,” tegasnya.
KNPI Kubu Raya menyerukan agar tragedi 28 Agustus dijadikan pelajaran berharga. Demokrasi harus dirawat dengan dialog, kebijakan yang berkeadilan, serta empati pemimpin terhadap penderitaan rakyat.
Taufiq menegaskan bahwa kemarahan hanya akan merugikan masyarakat sendiri. Sebaliknya, stabilitas demokrasi bisa tercapai bila semua pihak, baik pemerintah maupun rakyat, mengedepankan kesabaran dan kedewasaan politik.