KALBARSATU.ID – Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Yaqin Kabupaten Kubu Raya, KH. Zamroni Hasan mengatakan tradisi robo-robo merupakan tradisi yang baik, sebab tradisi ini termasuk bid,ah hasanah atau tradisi yang baik untuk dilaksanakan.
“Sebagian umat islam hari ini merayakan tradisi robo-robo (Rabu terakhir di bulan shafar) di tempat lain disebut Rabu wekasan,” kata KH.Zamroni Hasan saat menghadiri acara robo-robo di Sungai Adong Desa Kuala Dua Kecamatan Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya, Rabu 14 Oktober 2020.
KH.Zamroni menyebutkan bahwa subtansi dari tradisi robo-robo adalah silaturahmi, Doa bersama, zikir, membaca alquran dan saling bersedekah, apalagi saat ini dunia khusus Indonesia sedang dilanda wabah Covid-19.
“Sekali lagi dengan memanjatkan Doa, di hari robo-robo ini agar pandemi ini segera diangkat oleh Allah SWT. Kita harus yakin dan haqqul bahwa hanya Doa yang bisa merubah takdir, hadist lain juga menyebutkan bahwa sedekoh bisa menghindarkan kita dari 70 pintu-pintu musibah,” sebutnya.
Ketua MUI Kubu Raya itu juga mengatakan bahwa robo-robo adalah momen yang bisa merekatkan perbedaan ditengah-tengah masyarakat.
“Di acara robo-robo ini berkumpul dari berbagai etnis, seperti Bugis, Melayu, Madura dan Jawa. Ini menjadi wasilah atau wadah untuk menyatukan perbedaan dan merekatkan silaturahim,” katanya.
Dirinya juga mendoakan di hari rabu terakhir ini agar orang-orang yanng telah mendahului (meninggal dunia) karena pandemi diampuni segala dosa-dosanya, mendapatkan rahmat bahkan mendapatkan maqom syahid.
“Sementara untuk orang-orang yang sedang sakit, seperti Wakil Gubernur Kalbar, Ria Norsan, Wakil Bupati Kubu Raya, Sujiwo dan pejabat lainya segera diangkat penyakit dan secara sempurna bisa sembuh, sehingga bisa beraktivitas kembali,” harapnya.(Zub)