SANGGAU, KALBAR SATU – Lestarikan adat Budaya, Masyarakat adat Dayak Hibun menggelar ndudok bayang Podagi Singo (Peletakan patung pedagi Kakek Singo Macan).
Adapun ritual tersebut digelar di Dusun Emberas Pasae, Desa Pandan Sembuat, Kecamatan Tayan Hulu, Kabupaten Sanggau, Kalbar, Rabu 26 Mei 021.
Ketua Pemangko Poyo Tono Hibun Marina Rona mengatakan bahwa masyarakat hukum adat Dayak Hibun hidup berdasarkan adat istiadat dan hukum adat, di samping hukum negara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Oleh karenanya, sebagai masyarakat adat dayak hibun, perlu menghormati para leluhur sebagai salah satu bentuk nyata menghormati roh leluhur dengan melakukan ritual tersebut.
Selain melestarikan adat budaya, ritual ndudok bayang Podagi Singo juga sebagai bentuk memohon perlindungan kepada Tuhan Yang Maha Esa melalui para leluhur agar masyarakat dilindungi dari segala macam penyakit, termasuk wabah Covid-19.
Berita Kalbar Lainnya: Masyarakat Dayak di Landak Adakan Ritual Adat Naik Dango di Tengah Pandemi
“Ini juga sebagai bentuk ungkapan syukur atas hasil panen padi dan mohon agar proses perladangan berikut diberkati Penompo (Tuhan Yang Maha Esa) melalui perantara pedagi,” katanya, Kamis 27 Mei 2021.
Selain itu, Rona juga mengajak kepada seluruh masyarakat adat dayak hibun, Untuk bersama-sama dengan pemerintah daerah dalam mencegah penularan Covid-19. Tetap patuh protokol kesehatan di masa pandemi Covid-19.
“Kita harus kompak dan bersatu sebagaimana slogan Jayo Jayo Jayo. Sehingga masyarakat adat dayak hibun bisa berjaya, berdaulat dan bermartabat,”tegasnya.
Di tempat yang sama, Dewan Penasehat Pemangkou Poyo Tono Hibun Fransiskus Suwondo mengajak masyarakat adat dayak hibun untuk tetap menjaga dan melestarikan adat istiadat dan budaya secara turun temurun.
“Adat istiadat dan budaya kita ini harus kita jaga dan lestarikan, Sehingga terus berlanjut dan dapat diwariskan kepada para generasi muda,”ujarnya.
Dirinya sebagai anggota DPRD Provinsi Kalbar dari Partai Nasdem ini juga berpesan kepada masyarakat adat dayak hibun agar tetap kompak.
Ketua Umum PDKS, Yuvenalis Krismono mengaku bangga karena masyarakat adat dayak Hibun yang hadir patuh protokol kesehatan.
Mulai dari acara penyambutan sampai berakhirnya kegiatan, masyarakat memakai masker. Hand sanitizer dan stok masker juga tersedia.
Krismono yang juga Anggota DPRD Sanggau itu mengajak untuk tetap eksis dan berkontribusi demi pelestarian adat istiadat dan budaya serta kemajuan daerah.
“Soal pedagi ini harus kita lestarikan, Terutama anak-anak muda, kita tidak boleh lupa. Harus berkelanjutan dan turun temurun dilaksanakan,”tuturnya.
Mono sapaan akrabnya juga meminta kepada seluruh masyarakat adat dayak hibun untuk tetap menjaga kebersamaan dan kompak dalam segala hal yang sifatnya membangun.
“Ini kebanggaan kita, Kalau kita kompak, dayak hibun bersatu, kita akan enak mengurus semuanya. Dari semua bidang, baik itu ekonomi, kebudayaan, kepemudaan bahkan politik,”tegasnya.
Untuk bisa bersaing dan menjadi kebanggaan, Mono menegaskan, Hal penting yang harus menjadi perhatian adalah terkait SDM.
Turut hadir Ketua Pemangko Poyo Tono Hibun Marina Rona, Dewan Penasehat Pemangko Poyo Tono Hibun Fransiskus Suwondo, Ketua Umum Pemuda Dayak Kabupaten Sanggau (PDKS) Yuvenalis Krismono, Temonggong Hibun Kecamatan Tayan Hulu G Radusi dan Temonggong Hibun Hayo Beatus Pius Onomuo ET.