KALBAR SATU ID – Kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) mahasiswa kelompok Sungai Malaya 2 memasuki hari ketiga dengan pelaksanaan program kerja yang padat dan bermakna. Sejak pagi hingga sore, para mahasiswa melanjutkan tugas utama mereka yaitu kegiatan mengajar di tiga jenjang pendidikan yang ada di Desa Sungai Malaya: Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs), dan Madrasah Aliyah (MA) Hidayatus Shibyan Parit Na’im.
Kegiatan mengajar dimulai pukul 10.00 WIB dan berlangsung hingga 17.15 WIB. Seluruh anggota kelompok telah dibagi ke masing-masing jenjang sesuai dengan penempatan dan jadwal yang telah disepakati sebelumnya.
Para mahasiswa tampak antusias menjalankan peran mereka sebagai pengajar, menciptakan suasana belajar yang aktif, hangat, dan penuh semangat.
“Anak-anak di sini sangat kooperatif dan cepat beradaptasi. Kami pun berusaha memberikan materi yang menyenangkan dan mudah dipahami,” ujar salah satu mahasiswa pengajar di MA Hidayatus Shibyan dalam keterangannya , Sabtu (26/07/25).
Proses pembelajaran berlangsung secara bergilir di setiap kelas. Mahasiswa juga menunjukkan upaya adaptasi yang tinggi terhadap kondisi lokal, termasuk dalam memahami karakteristik peserta didik. Pendokumentasian kegiatan turut dilakukan oleh tim dokumentasi kelompok untuk memastikan seluruh proses berjalan tertib dan terdokumentasi dengan baik.
Selepas kegiatan belajar-mengajar, agenda dilanjutkan dengan pelatihan Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) di lapangan sekolah. Pelatihan ini dipimpin oleh salah satu anggota kelompok yang memiliki latar belakang sebagai pelatih Paskibra.
“Kegiatan difokuskan pada pelatihan dasar baris-berbaris yang diikuti oleh siswa-siswi pilihan dari MTs dan MA.
Meski cuaca cukup panas, semangat peserta luar biasa. Mereka cepat tanggap dan disiplin,” ungkap pelatih yang juga merupakan mahasiswa KKL.
Pelatihan berlangsung dalam suasana serius namun tetap hangat dan penuh kekompakan. Para siswa menunjukkan kedisiplinan tinggi selama latihan, mencerminkan semangat mereka untuk berkembang melalui kegiatan ekstrakurikuler.
Menjelang malam, tepat pukul 18.30 WIB, seluruh anggota kelompok kembali ke posko dan mengikuti kegiatan tahlilan bersama tuan rumah. Tradisi yang rutin dilakukan setiap malam Jumat ini menjadi sarana mempererat silaturahmi antara mahasiswa dan warga sekitar.
Tahlilan juga menjadi wujud penghormatan mahasiswa terhadap nilai-nilai keagamaan dan budaya lokal.
“Kegiatan ini tidak hanya memperkuat kebersamaan internal kelompok, tetapi juga membangun kedekatan dengan masyarakat setempat,” kata koordinator kelompok KKL Sungai Malaya 2.
Hari ketiga pelaksanaan KKL ditutup dengan penuh rasa syukur. Mahasiswa mengaku mendapatkan banyak pelajaran berharga, mulai dari praktik pendidikan, penguatan karakter melalui kegiatan Paskibra, hingga pemahaman akan pentingnya pelestarian tradisi dan budaya masyarakat.