KALBARSATU.ID – Nasib naas harus dialami oleh nenek-nenek berinisial (K) berusia 76 tahun yang nyaris diperkosa oleh seseorang tak dikenal, Senin (6/7/2020).
Aksi kejahatan tersebut terjadi saat nenek tersebut mandi tak jauh dari rumahnya di Desa Kuala Secapah, Mempawah Hilir, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat.
Kasat Reskrim Polres Mempawah, AKP Moch Riski Rizal membenarkan hal tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Namun diakuinya hingga saat ini korban maupun pihak keluarga belum membuat laporan resmi ke pihak kepolisian.
“Kita sudah cek TKP, hingga sekarang dari korban dan pihak keluarga belum lapor, kita sudah datang ke rumahnya.”
“Kita berikan juga pemahaman, karena kalau keluarga melapor jadi tindakan yang kita lakukan juga bisa sesuai hukum,” ujar Kasat.
Kendati demikian pihaknya tetap melalukan penyelidikan terhadap kasus upaya pemerkosaan tersebut.
“Tapi walaupun tidak atau belum melapor kita tetap selidiki dan sudah dikantongi ciri-ciri terduga pelaku.”
“Mungkin saat ini keluarga sedang menenangkan neneknya, karena shock saat akan dicoba diperkosa, dan bawaan pikun juga dan belum stabil,” ungkapnya.
Kasat menjelaskan sedikit kronologi kejadian upaya pemerkosaan tersebut, karena kondisi korban masih belum dapat diminta keterangan sepenuhnya.
“Informasi sementara, korban mandi di lokasi yang jaraknya 100 meter dari rumah, saat nenek itu mandi ada seorang laki-laki, menyekap.”
“Kemudian dijatuhkan ke tanah dalam posisi telentang, tangannya di ikat, kondisi laki-laki sudah telanjang,” tuturnya.
Saat akan menuntaskan aksinya nenek tersebut diakui kasat nenek tersebut melakukan perlawanan hingga berhasil lolos dari upaya pemerkosaan.
“Saat akan menuntaskan aksinya tersebut ternyata korban melawan dan menendang terduga pelaku.”
“Nah kita juga belum tau dibagian mana yang tendang.”
“Setelah kejadian tersebut orang tersebut lari dalam keadaan bugil, pakaian sepertinya dibawa lari dijinjing,” katanya
Pihaknya terus memberikan pemahaman agar pihak keluarga bisa membuat laporan terkait upaya tindak kejahatan tersebut.
“Nenek ini tinggal bertiga dengan keluarganya, sudah kita berikan pemahaman setelah neneknya tenang untuk membuat laporan.”
“Karena nenek tersebut korban juga sekaligus saksi,” pungkasnya. Berita ini dilansir dari Tribun Pontianak (*)