KALBAR SATU ID – Bupati Kubu Raya Sujiwo kembali “ngamen” ke pemerintah pusat, Senin (17/11/2025). Tak sia-sia, hasil audiensinya dengan Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait di kantor Kementerian PKP, Jakarta, berbuah bantuan rumah layak huni dengan jumlah terbanyak se-Kalimantan Barat.
Bupati Sujiwo yang datang bersama seluruh Anggota Komisi III DPRD Kabupaten Kubu Raya bertemu Menteri Maruarar untuk membahas persoalan masih banyaknya rumah tidak layak huni di wilayah Kubu Raya.
Sujiwo menegaskan pemerintah daerah tidak boleh berhenti mengetuk pintu kementerian demi percepatan pembangunan di daerah.
“Ini yang saya katakan kami akan selalu ‘ngamen’. Dan hari ini kita ‘ngamen’ di Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman, langsung diterima oleh Bapak Menteri Maruarar Sirait didampingi Pak Dirjen dan Pak Irjen,” ujar Sujiwo.
Dari hasil audiensi, Menteri PKP memastikan empat kabupaten di Kalimantan Barat yakni Kubu Raya, Sanggau, Sintang, dan Kapuas Hulu akan kembali menerima Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) untuk membantu masyarakat berpenghasilan rendah memperoleh rumah layak huni.
“Khusus Kubu Raya, merupakan kabupaten yang tertinggi mendapatkan program ini. Tahun ini saja, Kubu Raya mendapatkan 900 lebih rumah dari BSPS. Karena memang banyak rumah yang masih tidak layak huni,” jelas Sujiwo.
Ia juga menyampaikan terima kasih kepada Ketua Komisi V DPR RI Lasarus yang telah memfasilitasi pertemuan empat bupati dari Kalimantan Barat dengan Menteri PKP. Menurut Sujiwo, Kubu Raya dipastikan mendapatkan alokasi BSPS lebih besar lagi pada tahun 2026. Dia memaparkan bahwa berdasarkan data pendamping desa, terdapat lebih dari 25 ribu rumah tidak layak huni di Kubu Raya. Data tersebut selanjutnya akan disinkronkan dengan data Badan Pusat Statistik (BPS) guna memastikan bantuan pemerintah pusat benar-benar tepat sasaran.
“Kalau bantuan BSPS yang sekarang ini berjalan, kita perkirakan dalam tujuh tahun ke depan persoalan rumah tidak layak huni bisa teratasi. Untuk data, kita sepakat menggunakan data BPS. Data kita akan dipakai sebagai pembanding,” ucapnya.
Lebih lanjut, Sujiwo menilai capaian tersebut bukan semata upaya eksekutif, melainkan buah dari kerja bersama dengan DPRD dan dukungan masyarakat.
“Hasil ini merupakan jerih payah antara eksekutif dan legislatif, dan berkat doa seluruh masyarakat Kabupaten Kubu Raya. Mudah-mudahan program ini terus mengucur ke Kabupaten Kubu Raya,” harapnya.






