KALBARSATU.ID – Pemerintah Kabupaten Kubu Raya terus lakukan upaya preventif terhadap pencegahan terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Sebab jika terjadi karhutla, kerugian yang ditimbulkan sangat banyak. Dampak itu bisa terlihat pada multisektor kehidupan.
“Upaya-upaya preventif atau pencegahan termasuk sosialisasi sangat penting supaya masyarakat sadar bagaimana cara mengolah lahan dengan baik. Sehingga tidak berdampak pada kebakaran hutan dan lahan,” kata wakil Bupati Kubu Raya Sujiwo saat membuka kegiatan Sosialisasi Penyadartahuan tentang Kebakaran Hutan dan Lahan di Mess Babinsa Rasau Jaya Satu, Kecamatan Rasau Jaya, Selasa (8/9).
Sujiwo mengatakan meskipun saat ini sering turun hujan, kewaspadaan terhadap ancaman karhutla tidak boleh kendur. Karena itu, upaya-upaya penyadartahuan tetap harus dilakukan secara berkala. Terlebih dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014, dinyatakan bahwa kebakaran merupakan sub urusan yang masuk dalam urusan wajib yang berkaitan dengan pelayanan dasar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Alhamdulillah kita mendapat pertolongan Allah karena hampir setiap saat hujan. Sehingga tantangan terkait potensi terjadinya karhutla bisa diminimalisir. Namun kita tetap tidak boleh lengah,” pesannya.
Ia menegaskan dalam penanganan karhutla upaya terbaik adalah preventif. Karena ketika masih dalam tahapan pencegahan, berarti belum terjadi kerugian-kerugian. Namun jika karhutla telah terjadi, maka dampak kerugian materi dan immateri akan sangat besar.
“Kepada BPBD, TNI-Polri, Manggala Agni, dan berbagai pihak lainnya patut diberikan apresiasi karena memang sangat aktif luar biasa melakukan pencegahan ini,” ucapnya.
Secara khusus dirinya berpesan agar aparatur negara terkait terus memberikan edukasi persuasif kepada masyarakat. Sebab ia meyakini masyarakat petani
“Teman-teman TNI-Polri saya mohon kiranya untuk memberikan edukasi, bimbingan, dan arahan kepada masyarakat kami. Sebenarnya mereka tidak ada sedikitpun niatan untuk melakukan pembakaran dengan cara-cara yang tidak baik. Itu semua saya yakin karena faktor ketidakpahaman. Makanya hari ini kita lakukan penyadartahuan dari pihak-pihak terkait untuk menyampaikan materi-materi,” jelasnya.(*)