PONTIANAK, KALBAR SATU – Dewan Pengurus Pusat Majelis Perempuan Melayu Kalimantan Barat atau DPP MPMKB melaksanakan Rapat Kerja Pusat (Rakerpus) di Aula Walikota Pontianak pada tanggal 25 Juni 2022. Dalam pertemuan tersebut DPP MPMKB membahas program kerja prioritas 6 bidang yang ada di struktur organisasi DPP MPMKB.
“Program-program yang telah dirumuskan tidak saja akan dilaksanakan di provinsi tetapi kepada semua kabupaten kota serta kecamatan dan kelurahan yg ada di Kalimantan Barat,” kata Dra. Sulha Akhmad, M.Si. selaku Ketua Umum Periode 2022-2026.
Ia juga berharap agar semua jajaran DPP MPMKB bisa bekerjasama dengan pemerintah daerah setempat, baik itu instansi terkait maupun perusahaan, bank dan lain sebagainya.
“Program yang akan dijalankan nanti harus bermanfaat bukan saja bagi pengurus tapi bermanfaat bagi masyarakat banyak, terutama dalam hal pemberdayaan ekonomi perempuan,” Imbuhnya.
Baca juga: Pameran Temporer Alat Musik Tradisional Khas Dayak dan Melayu Kalbar
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kalimantan Barat Windy Prihatsari, S. STP. M.Si dengan tegas mengatakan bahwa Perempuan dan Laki-laki sama-sama memiliki peran yang besar dalam membangun kebudayaan.
“Oleh karena itu medium untuk melestarikan budaya juga variatif mulai dari tingkat yang sederhana yaitu ibu kepada anaknya, pendidikan sekolah, hingga institusi tinggi pengambil kebijakan politik, ekonomi dan lainnya,” ujarnya.
Hal ini kemudian disambut baik oleh Fenty Noverita selaku ketua umum II yang membidangi Pendidikan Pelatihan, Ekonomi Kreatif dan Pariwisata. Menurutnya Perempuan Melayu memiliki peranan penting dalam membangun budaya bangsa serta harus bekerja sama dalam membangun integritas perempuan Melayu di Kalimantan barat.
Baca juga: Aksi 11 April Mahasiswa Bersama Ormas Dan Tokoh Masyarakat Di Kubu Raya Lakukan Peduli Sosial
Untuk itu, Fenty Noverita beserta anggotanya merumuskan program kerja jangka pendek dan jangka panjang. Beberapa program jangka pendek tersebut ialah memberikan pelatihan table manner, kerajinan tangan serta pengetahuan tentang menu saprahan dan kue tradisional suku Melayu yang ada di Kalimantan Barat.
Sementara program jangka panjangnya adalah mengadakan festival pantun dan story telling cerita rakyat Melayu se-Kalimantan Barat, festival Keraton se-Kalimantan Barat, festival Cita Rasa Melayu se-Kalimantan Barat, festival sahut pantun Melayu serta festival Putri Melayu Kalimantan Barat yang ujung tombaknya akan berbentuk sebagai Melayu Kalbar Expo.
Selain itu, Fenty Noverita juga yakin dan percaya bahwa dengan bersama-sama semua bidang bisa bersinergi pula untuk memberikan kesempatan kepada UMKM Melayu Kalimantan Barat agar memperluas jangkauan dan berkolaborasi dengan e-commerce.
Fenty Noverita berharap hal ini disambut baik oleh instansi pemerintah dan beberapa lembaga dan perusahaan yang relevan yang ada di Kalimantan Barat, karena membangun integritas perempuan dan menjaga kelestarian budaya adalah penting dan menjadi tugas bersama untuk generasi yang lebih baik di masa mendatang.
Selanjutnya Prof. Dr. Chairil Effendy, M.S. selaku Ketua Umum Majelis Adat Budaya Melayu Kalimantan Barat memberikan pernyataan bahwa ia senang dengan Rakerpus MPMKB yang sudah berlangsung dan berhasil merumuskan program kerja.
“Saya berharap program kerja yang sudah disusun segera direalisasikan sesuai dengan schedule-nya masing-masing” imbuhnya.#
Komentar ditutup.