KAPUAS HULU, KALBAR SATU – Banjir yang melanda sebelas wilayah kecamatan di Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar), menyebabkan kematian lebih dari 200 ikan arwana miliki warga.
“Lebih dari 200 ikan arwana super red milik warga di Semitau dan Suhaid mati di kolam karena banjir,” kata Camat Semitau Pane Pasogit dikutip KALBAR SATU dari ANTARA dari Putussibau, ibu kota Kabupaten Kapuas Hulu, Kamis 18 November 2021.
Baca Juga: KLHK Identifikasi Lahan DAS yang Kritis di Rawan Banjir Kalimantan
Lebih lanjut, kata dia, bahwa Ikan-ikan arwana itu sudah besar dan mungkin sudah ada yang produksi. Ia berujar, kemungkinan ikan-ikan arwana peliharaan warga mati karena kekurangan oksigen dan perubahan kondisi air akibat banjir.
“Banjir menimbulkan genangan setinggi satu hingga satu setengah meter di tujuh desa di Kecamatan Semitau,” katanya.
Menurutnya, Banjir yang terjadi sejak 14 November 2021, telah menyebabkan 737 rumah warga dan 28 fasilitas umum di wilayahnya tergenang.
Baca Juga: Politisi Partai Golkar Salurkan Bantuan untuk Banjir di Sintang
“Air malam ini masih naik, bahkan tadi sekitar pukul 18.30 WIB terjadi angin kencang disertai hujan deras dan petir,” kata Pane Pasogit.
Menurut Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kapuas Hulu pada Rabu (17/11) pukul 10.00 WIB banjir masih melanda 11 dari 13 kecamatan di wilayah Kapuas Hulu dan berdampak pada 13.959 keluarga yang terdiri atas 43.135 jiwa.
Baca Juga: Minta Atasi Persoalan Banjir dan Macet, PA GMNI Pontianak Hadir Walikota dan DPRD
Akibat banjir tersebut permukiman warga ikut tergenang. Adapun Banjir melanda wilayah Kecamatan Batang Lupar, Badau, Suhaid, Semitau, Silat Hilir, Selimbau, Embaloh Hulu, Embaloh Hilir, Bunut Hilir, Jongkong, dan Pengkadan di Kabupaten Kapuas Hulu.