Rois Syuriah PCNU Bengkayang Jelaskan Kedekatan Budaya Jawa dan Kultur NU

Rois Syuriah PCNU Bengkayang Jelaskan Kedekatan Budaya Jawa dan Kultur NU
Rois Syuriah PCNU Bengkayang Jelaskan Kedekatan Budaya Jawa dan Kultur NU. Foto/Istimewa.

KALBAR SATU ID – Majelis Adat Budaya Jawa (MABJ) Kecamatan Monterado kembali menggelar kegiatan rutin selapanan di Aula Dusun Giri Raharja, Desa Beringin Baru, Kecamatan Monterado, Sabtu 31 Mei 2025. Kegiatan dihadiri langsung oleh Rois Syuriah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Bengkayang, Kyai Ahmad Bashori.

Dalam kesempatan tersebut, Kyai Ahmad Bashori menyampaikan pentingnya memperkuat sinergi antara MABJ dan NU, mengingat adanya kedekatan historis dan kultural antara tradisi Jawa dan nilai-nilai yang dijunjung dalam Nahdlatul Ulama.

Bacaan Lainnya

“Mayoritas masyarakat Jawa di Kecamatan Monterado adalah warga NU. Maka tidak mengherankan jika kegiatan MABJ sangat kental dengan nuansa keagamaan yang sejalan dengan kultur NU,” jelas Kyai Ahmad.

Beliau juga menegaskan bahwa hubungan antara jamaah (umat) dan jam’iyah (organisasi) harus terus diperkuat, terutama dalam menjaga nilai-nilai tradisional dan keagamaan.

“Harapannya, MABJ bisa berjalan beriringan dengan NU, saling mendukung dalam setiap program keagamaan maupun kebudayaan. Karena sejatinya, budaya dan agama dalam konteks NU tidak dapat dipisahkan,” tambahnya.

Kegiatan selapanan ini dihadiri oleh para sesepuh dan tokoh masyarakat dari seluruh desa di Kecamatan Monterado.

Salah satu agenda penting dalam pertemuan kali ini adalah pembahasan rencana kegiatan menyambut malam 1 Syuro, yang merupakan salah satu momentum penting dalam budaya Jawa dan juga memiliki makna spiritual dalam tradisi NU.

Ketua MABJ Kecamatan Monterado, Budi, menyampaikan bahwa MABJ menjadi ruang strategis bagi masyarakat Jawa di perantauan untuk tetap menjaga budaya leluhur.

“Kami ingin budaya Jawa tetap hidup di tengah masyarakat multikultur seperti di Monterado ini. Dengan adanya dukungan dari NU, kami optimistis visi dan misi MABJ akan semakin kuat,” tuturnya.

Melalui kegiatan ini, MABJ Kecamatan Monterado tidak hanya memperkuat jati diri budaya Jawa di tanah rantau, tetapi juga menjadi jembatan yang menghubungkan nilai-nilai budaya dan keagamaan dalam satu harmoni yang utuh bersama NU.

Kebersamaan seperti ini diharapkan terus tumbuh demi terjaganya nilai kultural dan spiritual masyarakat Jawa di Monterado.

Ikuti GOOGLE NEWS atau Join Channel TELEGRAM

Pos terkait