SAKA adakan Diskusi Daring Menangkal Radikalisme di tengah Pandemi Covid -19 di Pontianak

- Publisher

Kamis, 21 Mei 2020 - 11:42 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Tampak wakil walikota Pontianak, Bahasan menyampaikan materinya melalui online (ist)

i

Tampak wakil walikota Pontianak, Bahasan menyampaikan materinya melalui online (ist)

KALBARSATU.ID Isu radikalisme di tengah pandemi mulai banyak dibahas di tingkat nasional dan global. Dampak ekonomi dan sosial dari pandemi diperkirakan akan menciptakan krisis di masyarakat. Banyak usaha mengalami penurunan penghasilan hingga gulung tikar, sehingga perusahaan mengambil langkah PHK terhadap karyawan.

Jumlah kemiskinan di Indonesia, diperkirakan meningkat pada tahun 2020 antara 9,7 – 12,4% atau setara 1,3 juta hingga 8,5 juta jiwa. Situasi ini tentu akan berdampak pada kesejahteraan sosial masyarakat dan dikhawatirkan akan dimanfaatkan oleh kelompok-kelompok dengan paham radikalisme yang ingin memecah-belah persatuan bangsa.

Melihat situasi itu Yayasan Suar Asa Khatulistiwa (SAKA), organisasi masyarakat sipil yang bergerak dalam isu kebhinnekaan, perdamaian dan demokrasi menggelar diskusi daring (online) bertajuk Menangkal Ancaman Radikalisme di tengah Pandemi Covid-19 Pontianak, (20/5/2020).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Diskusi tersebut dipandu oleh Dian Lestari dari Serikat Jurnalis untuk Keberagaman (SEJUK) dengan menghadirkan narasumber dari wakil Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Iskandar, Ketua Forum Komunikasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Kalbar Dr. Wajidi, dan peneliti dari Institute for Policy Analysis of Conflict (IPAC) Deka Anwar serta Wakil Walikota Pontianak, Bahasan.

“Meski ancaman radikalisme masih minim di Kalimantan Barat, khususnya Pontianak, kita tidak boleh lengah. Apalagi di masa pandemi ini dimana berita bohong (hoaks) dan siar kebencian banyak beredar,” sebut Bahasan Wakil Walikota Pontianak melalui diskusi daring tersebut.

Bahasan juga mengatakan koordinasi dan sosialisasi pemahaman tentang upaya persatuan dan kesatuan harus terus dipupuk dari sisi agama dan sisi budaya yang berbeda-beda.

“Perlu pemerataan pembangunan untuk mengakomodir kesenjangan anak muda di dalam lapangan pekerjaan dan kesejahteraan,” katanya.

Sementara anggota FKUB salah satu narasumber diskusi daring, Iskandar mengatakan mawas pada pontensi perpecahan bangsa secara khusus harus digarisbawahi.

“Kita lihat akhir-akhir ini banyak berita-berita yang tidak bisa dipertanggungjawabkan yang disebarkan kepada orang-orang lain. Ini menjadi sebuah masalah yang harus kita tangani bersama. Jangan cepat mengambil kesimpulan terhadap berita-berita yang belum ada kebenarannya,” ujarnya.

Selain itu Deka Anwar mengatakan bahwa hasil penelitian IPAC mengkonfirmasi berkembangan radikalisme di tengah wabah Covid-19 di Indonesia, khususnya terkait dengan jaringan terorisme dan serangan yang diarahkan kepada kepolisian, serta meningkatnya sentimen negatif pada etnis Tionghoa.

“Potensi radikalisme berbasis agama di Kalbar lebih rendah dari daerah lain, misalnya Banten atau Poso. ketegangan yang tampak di sini lebih berbasis etnis dan intensitasnya kerap meningkat pada momen tertentu, misalnya pilkada,” imbuhnya.

Sedangkan ketua FKPT Dr. Wajidi mengatakan potensi radikalisme itu ada, namun untuk wilayah-wilayah yang terbatas khususnya Kota Pontianak, masih belum ada. Menurutnya untuk mengatasi persoalan terkait radikalisasi dan ketegangan antar kelompok masyarakat anak muda perlu mendapatkan perhatian khusus.

“Untuk menyikapi ini FKPT memiliki program khusus untuk anak muda, termasuk melalui kompetisi video dan mengembangkan konsep Rumah Kebangsaan. Peran tokoh dan lembaga agama dalam melakukan pendekatan dan dialog dengan anak muda juga menjadi langkah penting untuk mengatasi hal ini, antara lain melalui peran FKUB,” tuturnya.

Kemudian ketua panitia diskusi tersebut, Lulu Musyarofah berharap melalui dialog yang diadakan SAKA ini anak muda di Pontianak akan lebih tergerak untuk turut menangkal radikalisme atas dasar apa pun di masa pandemi dan terus merawat kebhinnekaan di Indonesia, khususnya Pontianak.

“Dialog ini menutup rangkaian kegiatan memperingati Hari Kebangkitan Nasional. Sebelumnya SAKA juga menggelar dialog antar Organisasi Masyarakat Sipil (16/05) dan diskusi mengenai Persoalan dan Peran Perempuan di masa Pandemi (18/05),” katanya.

Follow WhatsApp Channel kalbarsatu.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Truk Mogok di Jembatan Kapuas 2 Kubu Raya, Lalu Lintas Lumpuh Dua Jam
Berikut ini Susunan Struktur PCNU Kubu Raya 2025-2030
Gerak Cepat, LAZISNU PWNU Kalbar Salurkan Bantuan Korban Banjir
Link Download Logo Konferwil GP Ansor Kalbar Lengkap dengan Makna dan Ucapan
KPU Melawi Tetapkan Hasil Perolehan Suara Pilbup, Paslon Dadi-Malin Menang
Pengprov MI Kalbar Sukses Digelar WBMC 2024, Fighter Indonesia Raih Kemenangan di Laga Profesional
Lantamal XII Sukses Gelar Bersih Sungai Kapuas dan Olahraga Bersama
Madrais Nyatakan Mundur Dari Pencalonan Ketua PCNU Kubu Raya
Tag :

Berita Terkait

Senin, 3 Maret 2025 - 13:46 WIB

Truk Mogok di Jembatan Kapuas 2 Kubu Raya, Lalu Lintas Lumpuh Dua Jam

Minggu, 16 Februari 2025 - 23:18 WIB

Berikut ini Susunan Struktur PCNU Kubu Raya 2025-2030

Sabtu, 1 Februari 2025 - 05:22 WIB

Gerak Cepat, LAZISNU PWNU Kalbar Salurkan Bantuan Korban Banjir

Kamis, 26 Desember 2024 - 01:33 WIB

Link Download Logo Konferwil GP Ansor Kalbar Lengkap dengan Makna dan Ucapan

Rabu, 4 Desember 2024 - 17:29 WIB

KPU Melawi Tetapkan Hasil Perolehan Suara Pilbup, Paslon Dadi-Malin Menang

Berita Terbaru

Waspadai Cuaca Ekstrem Di Kubu Raya, Berikut Info BMKG. Foto/Istimewa.

News

Waspadai Cuaca Ekstrem Di Kubu Raya, Berikut Info BMKG

Selasa, 4 Mar 2025 - 15:04 WIB