KALBARSATU.ID – Wakil Bupati Kubu Raya Sujiwo memberikan apresiasi kepada PT Bumipratama Khatulistiwa (BPK) atas kepeduliannya dalam membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Apresiasi itu disampaikan Sujiwo setelah PT BPK menyalurkan program corporate social responsibility (CSR) kepada masyarakat Desa Mega Timur, Kecamatan Sungai Ambawang, belum lama ini.
CSR anak usaha Wilmar Group itu disalurkan untuk memberdayakan masyarakat melalui program budidaya ikan air tawar. PT BPK menyalurkan dana CSR sebesar Rp154 juta untuk program yang ditujukan bagi Kelompok Perikanan Harapan Jaya tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Saya menyampaikan apresiasi kepada PT BPK atas realisasi CSR dengan melaksanakan pemberdayaan masyarakat melalui budidaya atau memelihara ikan nila.”
“Saya memandang program ini sangat efektif karena selain untuk dikonsumsi oleh pembudidaya, juga punya nilai ekonomis sehingga dapat meningkatkan taraf ekonomi masyarakat,” kata Sujiwo saat dijumpai di Sungai Raya, Rabu (23/12/2020).
Kepada PT BPK, Sujiwo menaruh harapan agar program serupa juga disalurkan ke kelompok-kelompok perikanan lain di Kubu Raya, terutama di tempat-tempat yang potensial menjadi lokasi budidaya.
“Kita harap CSR seperti ini bisa dilakukan di tempat-tenpat lain yang memang berpotensi sebagai tempat memelihara ikan,” harapnya.
Untuk diketahui, baru-baru ini PT BPK menyalurkan program CSR kepada masyarakat Desa Mega Timur, Kecamatan Sungai Ambawang.
Program pemberdayaan masyarakat dari PT BPK kepada kelompok perikanan binaan Abbas itu merupakan program pemberdayaan ekonomi masyarakat sekitar berupa budidaya ikan air tawar dengan sistem Keramba Apung. Program ini telah dimulai sejak Juni 2020 dengan nilai Program sebesar Rp. 154 juta.
“Ide program ini didasari melihat potensi alam yang tersedia di Desa Mega Timur yang berdekatan dengan sungai dan potensi pengembangan ekonomi masyarakat yang dapat berkemandirian.
Harapannya program ini dapat memberi kontribusi terhadap ekonomi masyarakat dan bermanfaat jangka panjang serta sebagai salah satu peningkatan indikator dibidang ekonomi sejalan dengan program Desa Mandiri yang dicanangkan Pemerintah Kabupaten dan Provinsi “, ujar Sinnaya Satappan, Plantation Head Wilmar Kalimantan Barat.
Program budidaya ikan air tawar dengan sistem Keramba tersebut dimulai dengan pembuatan 10 kolam keramba apung beserta bibit ikan sebanyak 10.000 bibit dengan jenis ikan nila (1.000 bibit/kolam).
Pada tahap awal, keramba apung ini diujicoba 2.000 ekor bibit ikan nila untuk 2 kolam keramba. Selanjutnya, di bulan September 2020 kolam keramba mulai diisi kembali bibit ikan untuk seluruh kolam yaitu 12.000 bibit untuk 8 kolam keramba.
“Saat ini telah dilakukan panen ikan dari bibit ujicoba sebanyak 2.000 ekor ikan dengan hasil panen sebanyak 400 kg ikan dengan harga pasaran mencapai Rp25.000/kg atau nilai produksi sebesar Rp. 10.000.000.
Adapun biaya produksi yg dikeluarkan selama produksi mencapai Rp6.000.000 sehingga pendapatan yang diperoleh sebesar Rp. 4.000.000. Selanjutnya 8 kolam keramba ikan dengan perikiraan 1.800 kg okan akan dapat dipanen pada pertengahan bulan Januari 2021,” ujar Abbas, pembina Kelompok Perikanan Harapan Jaya.##