KALBAR SATU – Patut diwaspadai baru-baru ini Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Supadio Pontianak mendeteksi sebanyak 408 titik api yang tersebar di wilayah di Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar).
“Saat ini terdeteksi adanya kenaikan jumlah titik api di Kalbar yang dalam sepekan sebelumnya hanya 112 titik api sekarang menjadi 408 titik api,” kata Kepala BMKG Supadio Pontianak, Nanang Buchori di Pontianak.
Melansir dari Antara, Senin (4/4), sebaran titik api itu berdasarkan data LAPAN dari 14 kabupaten/kota di Kalbar, hanya tiga daerah yang nol titik api, yaitu di Kabupaten Sanggau, Sintang dan Kabupaten Sekadau. Titik api terbanyak terdapat di Kabupaten Mempawah yaitu sebanyak 220 titik api.
Baca juga: PA GMNI Pontianak Gelar Pemeriksaan Gratis, Suhardi: Patut Dicontoh di Daerah Lainnya
Baca juga: Akademi Farmasi Yarsi Pontianak Berikan Edukasi Tentang Obat Warga Desa Pal 9 Sungai Kakap
Baca juga: Peringatan Hari Air Dunia ke-30, BWS Kalimantan I Pontianak Tanam Pohon di Titik Nol Drajat Khatulistiwa
Adapun Titik api terbanyak yang kedua di Kabupaten Kubu Raya sebanyak 83 titik api; kemudian disusul Kota Pontianak sebanyak 51 titik api; Kabupaten Ketapang sebanyak 28 titik api; Bengkayang dan Melawi masing-masing enam titik api; Landak lima titik api; Singkawang empat titik api; Kapuas Hulu tiga titik api; Kabupaten Sambas dan Kayong Utara masing-masing satu titik api.
Dia mengatakan dari sudut pandang iklim, pemicu adanya titik api di Kalbar ini adalah terjadinya jeda hujan dan sinar matahari maksimum yang cukup lama.
Katanya, sinar matahari maksimum dan kurangnya tutupan awan menjadi penyebab kondisi cuaca panas dan kering. Apabila terjadi dalam periode yang cukup lama maka akan rentan terjadi kebakaran hutan dan lahan, terutama di lahan-lahan gambut di Kalbar.