KALBARSATU.ID – Pengurus Wilayah Ikatan Keluarga Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Provinsi Kalimantan Barat (PW IKA PMII Kalbar) menggelar diskusi online bertema Rekontruksi Ketahanan Pangan dan Kedaulatan Ekonomi Di Tengah Badai Covid-19, Selasa (12/05/2020).
Diskusi tersebut menghadirkan Keynote Speaker Ketua PW IKA PMII Kalimantan Barat, Suib, S.E, dan beberapa narasumber, seperti Dr. Fery Fachrurrazi, MM Dekan FEBI IAIN Pontianak, Fajri Nallus Subhi penulis Ekonomi Desa, Muhammad Amin Pegiat Koperasi, dan Firman, S.E, M.E.
Moderator diskusi tersebut, Hasan Basri dalam kata pengantarnya mengatakan bahwa ketahanan pangan terus mengalami perkembangan, ia mempertanyakan bahwa apakah ketahanan pangan di Indonesia bagus atau malah carut marut.
“Pemerintah pusat dan daerah ada kesan tidak siap untuk menghadapi wabah covid ini. Saat ini pemerintah pusat dan daerah sedang berlomba-lomba membantu masyarakat, namun disisi lain pemerintah sedikit glabakan dalam melakukan distribusi pangan” kata Hasan Basri.
Ia lebih lanjut Hasan mengatakan bahwa saat ini pemerintah menyarankan masyarakat untuk melakukan karantina diri di rumah. Menurutnya hal tersebut bagus karena bertujuan agar masyarakat tetap menjaga kesehatan dan agar memutus rantai penyebaran covid-19.
“Pada masa karantina ini pendistribusian sembako sudah terjadi di mana- mana baik yang dilakukan oleh pemerintah pusat maupaun daerah, namun menurutnya tanpa disadari kualitas sembako tersebut tidak bagus,” tambahnya.
Baca juga: Kapitalisasi Pertanian dan Perkebunan
Sementara ketua PW IKA PMII, Suib menyampaikan dalam konteks nasional semua provinsi mengalami pandemik, dan semua hasil panen yang seharusnya panennya maksimal akibat pandemik Covid-19 produksi padi mengalami penurunan, serta ekspor dan impor terbatas.
Menurutnya, semua yang terdampak Covid-19 mengalami keterbatasan aktivitas untuk berniaga di luar. Dalam satu sisi konsumsi masyarakat terus berjalan.
“kalau masih berlanjut pandemik ini maka akan dikhawatirkan stok kebutuhan pangan masyarakat berkurang. Dari beberapa factor hari ini yang kita dorong adalah semuanya harus bersemangat untuk mendorong program ketahanan pangan lokal. Alternative terbaik untuk jangka menengah,” tuturnya. (*)