Sujiwo Poles Kantor Bupati, Cermin Penataan Daerah yang Baik

Sujiwo Poles Kantor Bupati, Cermin Penataan Daerah yang Baik
Sujiwo Poles Kantor Bupati, Cermin Penataan Daerah yang Baik. Foto/istimewa.

KALBAR SATU ID – Setelah menata sejumlah ruang publik, Bupati Kubu Raya Sujiwo kini mulai menata interior dan ruang kerja di lingkungan kantor bupati. Hal itu terungkap usai ia mengecek sejumlah ruangan di kantor bupati, Rabu (29/10/2025).

Sujiwo mengatakan bahwa penataan eksternal seperti trek joging, taman, lampu hias, dan kebersihan lingkungan telah tertata dengan baik. Namun, menurutnya, kondisi internal gedung masih perlu perhatian serius.

Bacaan Lainnya

“Kantor bupati kan sudah berubah, artinya di luar pun sudah kita tata sedemikian rupa. Termasuk di luar sana, di jalan-jalan, dan beberapa titik-titik spot sudah kita tata,” papar Sujiwo di ruang kerjanya.

Namun, lanjutnya, kondisi di dalam gedung masih memerlukan pembenahan. Termasuk jaringan listrik yang kerap mengalami korsleting.

“Itu mesti dibongkar. Termasuk penataan internal, interior dalamnya ini mau kita tata,” ucapnya.

Penataan, kata Sujiwo, sangat penting untuk menciptakan suasana kerja yang nyaman dan produktif. Sekaligus memberikan kesan yang baik bagi tamu dan masyarakat yang berkunjung.

“Tadi saya sudah cek ruang-ruang kerja yang di sini, bagian-bagiannya, kepala badan, asisten, gitu. Nah, perlu saya poleslah supaya nanti suasana kerja itu nyaman dan ini kan rumahnya rakyat. Tamu-tamu rakyat kita juga kalau datang ya biasanya ke ruangan saya. Mereka senang (karena) dingin, adem, wangi. Begitu juga saya berharap di bagian-bagian ataupun di badan, di keasistenannya, dan lain sebagainya,” ujarnya

Lebih jauh, Sujiwo menyampaikan pesan moral dari langkah penataan yang ia lakukan. Ia menegaskan bahwa kemampuan menata tempat kerja menjadi cermin kemampuan menata daerah.

“Kantor bupati ini kan sebagai tempat kami bekerja, kemudian di sini kita berpikir, apa segala macam. Kemudian kita enggak bisa ngurus, enggak bisa menata, enggak bisa merapikan, berantakan, kumuh, kotor. Gimana kita mau nata lagi daerah yang seluas ini? Itu pesan moral,” tuturnya tegas.

Pesan yang sama juga ia tujukan kepada seluruh perangkat daerah. Sujiwo menekankan bahwa penataan tidak memerlukan biaya yang mahal.

“Begitu juga dengan perangkat-perangkat daerah. Tidak perlu biaya mahal. Saya memoles hanya dengan cat, lampu, kemudian tanaman-tanaman. Jadi tidak perlu sampai biayanya mahal, enggak. Jadi saya meminimalisir anggaran,” pungkasnya.

Ikuti GOOGLE NEWS atau Join Channel TELEGRAM

Pos terkait

Tinggalkan Balasan