KALBAR SATU ID – Bupati Kubu Raya Sujiwo mengajak seluruh ASN membangun etos kerja, semangat, dan disiplin tinggi. Hal itu untuk melahirkan ASN yang profesional dan bertanggung jawab. Ia mendorong jajaran ASN untuk bersama-sama mematahkan stigma negatif yang sering melekat pada ASN di mata publik.
“Nah, makanya, mesti dari PTSP harus terbangun suatu etos kerja, semangat kerja, disiplin yang tinggi, yang pada akhirnya melahirkan ASN-ASN yang profesional dan bertanggung jawab. Kalian harus bisa patahkan opini dan stigma publik. Masyarakat itu kadang minor terhadap ASN. Bener enggak? Makanya kita buktikan dari Kubu Raya ini, ayo kita bareng-bareng patahkan, bahwasanya opini yang minor terhadap ASN Kubu Raya itu tidak benar,” tegas Sujiwo saat memberikan arahan dan motivasi pada kegiatan Pelatihan Internal Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Kubu Raya di Hotel Alimoer, Sungai Raya, Rabu (19/11/2025).
Sujiwo juga membagikan refleksi pribadinya tentang makna amanah dalam memegang jabatan. Dirinya mengajak seluruh ASN untuk selalu melakukan introspeksi dan berdialog dengan hati nurani agar menemukan kejujuran dalam pengabdian.
“Kita bertanya-jawab, saya sering ngobrol saat malam, ‘Sudahkah saya menjadi bupati yang baik?’ Itu ada kejujuran. Masih banyak saya kurangnya. Nah, teman-teman ASN juga (harus) sering bertanya dengan diri sendiri. Itu nanti akan ada kejujuran,” ucapnya.
Lebih lanjut, Sujiwo menyampaikan bahwa fokus utamanya adalah membentuk karakter, mental, sikap, dan perilaku ASN. Ia menyatakan bahwa warisan terbesar dan paling berharga yang ingin ditinggalkannya bersama Wakil Bupati Sukiryanto bukanlah pembangunan fisik, melainkan ASN Kubu Raya yang berkarakter kuat dan profesional.
“Saya memang rada keras dalam hal membentuk karakter, mental, sikap, dan perilaku ASN. Karena mimpi saya itulah legacy (warisan) saya,” kata Sujiwo.
Sujiwo mengingatkan bahwa status ASN adalah sebuah amanah yang mulia dari Tuhan sekaligus kepercayaan dari rakyat.
“ASN itu adalah amanah. Amanah dari Tuhan dan negara. Dan kepercayaan dari rakyat. Maka ketika Tuhan memberikan amanah, terlalu mahal kalau teman-teman sia-siakan. Begitu juga dengan kepercayaan dari rakyat terlalu mahal,” pungkasnya.






