SINGKAWANG, KALBAR SATU – Baru-bari ini terdapat temuan ribuan tabung gas elpiji kosong ukuran 3 kilo yang dijual oleh salah seorang warga di Kota Singkawang.
Atas temuan tersebut hingga kini masih menjadi persoalan. Pasalnya, sebelum ditemukan oleh tim gabungan Satgas Pangan Kota Singkawang berberapa waktu lalu, ribuan tabung gas bekas pakai dari Surabaya tersebut, dijual bukan melalui penyalur resmi Pertamina.
Sementara, Pertamina hanya memberikan izin untuk penjualan tabung gas elpiji kosong 3 kilo melalui penyalur resmi yaitu Pangkalan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sales Branch Manager II Kalbar PT Pertamina, Avip Noor Yulian menegaskan, pedagang yang menjual ribuan tabung gas temuan Satgas Pangan tersebut bukan merupakan Pangkalan ataupun penyalur resmi Pertamina.
Dia menjelaskan, jalur resmi pendistribusian tabung bermula dari SPBE, kemudian didistribusikan ke Agen, lalu dari Agen kemudian didistribusikan kembali ke Pangkalan, barulah konsumen dapat membeli tabung di Pangkalan yang menjadi ujung penyalur resmi Pertamina.
Berita Kalbar Lainnya: Polisi Tangkap Pengedar Sabu di Desa Padang Tikar Kubu Raya
“Sehingga, lokasi resmi di mana konsumen memperoleh tabung itu ya dari pangkalan resmi saja,” kata Avip, Rabu 2 Juni 2021.
Dari penuturan Avip, pangkalan resmi juga diimbau untuk tidak menjual tabung kosong secara berlebihan kepada konsumen tertentu. Hal ini juga sudah diatur oleh pihak Pertamina bersama Pemerindah Daerah setempat.
“Kami memberikan imbauan dan batasan bahwa pembelian dilakukan per KK itu sebaiknya satu tabung, walaupun ini sifatnya imbauan, dengan tujuan supaya konsumen lain juga dapat memperoleh tabungnya,” jelasnya.
Namun, dari temuan Satgas Pangan Kota Singkawang, tabung yang dimiliki oleh pedagang tersebut jumlahnya mencapai ribuan.
Sedangkan berdasarkan hasil pengecekan, Avip mengatakan, tabung gas elpiji kosong 3 kilo yang dimiliki pedagang tersebut merupakan tabung gas bekas pakai yang diproduksi Pertamina.
Meski demikian, keberadaan tabung gas elpiji kosong 3 kilo di Kota Singkawang ini menurutnya tidak bedampak pada jumlah kuota gas elpiji untuk Kota Singkawang.
Hanya saja, dengan berpindahnya tabung kosong dengan jumlah ribuan dari satu daerah ke daerah lainnya ini, akan mengharuskan pertamina di daerah awal untuk memproduksi tabung lebih banyak.
“Kalau kerugian dalam konteks kuota memang tidak ada, kalaupun ada paling ya yang seharusnya tabung kosong itu buat wilayah A jadi pindah ke B, jadi nanti perlu adanya evaluasi produksi lagi buat di wilayah A,” paparnya.