KALBARSATU.ID – Masa pandemi seperti sekarang ini membuat ketergantungan akan transaksi online semakin meningkat. Untuk itu, Quick Response Code Indonesian Standart atau disingkat QRIS sebagi metode pembayaran dengan menggunakan QR Code yang diluncurkan oleh Bank Indonesia, menjawab ketergantungan masyarakat itu.
Apalagi, di masa pandemi seperti sekarang ini, kehadiran dompet digital dan penyatuan kode QRIS dari Bank Indonesia mempercepat implementasi traksaksi nontunai bagi masyarakat, mencegah kontak fisik antar orang sehingga dapat menekan potensi penularan Covid-19.
“Transaksi digital merupakan langkah mitigasi penyebaran Covid-19 melalui penggunanan uang secara non tunai. QRIS dalam hal ini membantu metode pembayarannya,” kata Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kalbar Jefri Pakpahan beberapa waktu lalu.
Jefri mengaku transaksi pembayaran nontunai mengalami peningkatan, seiring dengan kebutuhan dan perubahan pola transaksi masyarakat, terlebih pada masa pandemi seperti sekarang ini, pembayaran nontunai dengan dompet digital semakin tinggi. Mengingat transaksi secara tunai membuka peluang tertular Covid-19 melalui uang.
Tingginya minat masyarakat terhadap penggunaan dompet digital, seiring sejalan dengan kehadiran merchant dengan fasilitas QRIS yang semakin menjamur. Kehadiran QRIS tidak hanya memudahkan transaksi keuangan di merchant yang melayani pembayaran dari konsumen ke pelaku usaha. Penetrasi QRIS, kini menyasar merchant untuk kepentingan kesehatan, amal sosial, hingga keagamaan.
“Pada bulan November ini, data yang kami dapat ada sekitar 51 ribu lebih QRIS yang tersebar di Kalimantan Barat,” katanya.
Lebih jauh Jefri merinci, daerah terbanyak yang mengimplementasikan QRIS, antara lain Kota pontianak, Kabupaten Ketapang, dan Kabupaten Kubu Raya. Jumlah tersebut dinilai akan terus mengalami peningkatan seiring dengan perbuhan pola transaksi masyarakat dari tunai kepada transaksi nontunai.
Organisasi kesehatan dunia (WHO) mengingatkan masyarakat agar menghindari benda yang paling sering disentuh oleh banyak orang, seperti gagang pintu dan meja. WHO juga memperingatkan untuk memperkecil penggunaan uang kertas dan melakukan pembayaran dalam bentuk non kontak sebagai gantinya untuk mencegah penyebaran Covid-19. WHO juga menyarankan orang-orang untuk mencuci tangan setelah memegang uang tunai karena Virus Corona dapat hidup pada permukaan uang selama beberapa hari.*