PONTIANAK, KALABR SATU – Wali Kota Pontianak, Kalimantan Barat, Edi Rusdi Kamtono, minta pedagang kuliner musiman, sotong pangkong, yang biasanya mematuhi protokol kesehatan (prokes) saat berjualan agar tidak terjadi penularan COVID-19.
“Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak mendukung dan memfasilitasi para pelaku usaha kuliner sotong pangkong dalam melakukan aktivitasnya di bulan Ramadhan,” kata dia di Pontianak, Minggu dikutip dari ANTARA, Senin 12 April 2021.
Sotong pangkong menjadi jajanan khas yang banyak dicari penikmat kuliner setiap Ramadan di Kota Pontianak. Sotong pangkong adalah cumi kering yang dibakar dan dipipihkan menggunakan palu, kemudian disajikan dengan sambal agar terasa nikmat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kudapan khas Ramadhan di daerah berjuluk “Kota Khatulistiwa” ini, bisa ditemukan di sepanjang Jalan Merdeka Kecamatan Pontianak Kota.
Jalan itu menjadi sentra pedagang kaki lima yang menjajakan sotong pangkong setiap malam selama Ramadhan.
Edi berharap, keberadaan sentra pedagang sotong pangkong di Jalan Merdeka bisa menjadi daya tarik wisata kuliner bagi mereka yang ingin mencicipi jajanan khas setempat itu.
Kuliner khas daerah setempat itu bisa menjadi daya tarik wisatawan, tidak hanya saat Ramadhan, tetapi juga pada bulan-bulan lainnya.
“Bagi mereka yang ingin mencicipi sotong pangkong, sentranya di Jalan Merdeka ini.”
“Tidak hanya warga Kota Pontianak yang datang mencicipi, banyak juga warga dari luar yang penasaran dengan rasanya,” ujarnya.
Dia juga berharap, para pedagang sotong pangkong bisa berkreasi dan berinovasi dalam menyajikan produknya.
Yaitu dengan membuat berbagai varian sambal sehingga memberikan alternatif pilihan bagi mereka yang menikmati sotong pangkong.
“Sotong pangkong memiliki ciri khas rasa tersendiri karena rasanya sedikit manis dan cara penyajiannya pun cepat yakni dibakar dan dipipihkan dengan palu (dipangkong), setelah itu dimakan dengan sambal khas.”
” Jadi cara memakannya, rasanya, sensasinya memang beda dengan yang lain,” katanya.
Meskipun masih dalam kondisi pandemi, ia berharap aktivitas perekonomian masyarakat tetap berjalan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
Untuk itu, para pedagang sotong pangkong wajib menyediakan tempat cuci tangan atau penyanitasi tangan, tidak terlalu ramai atau berdesakan dan ketika dalam keadaan sedang tidak makan, sebaiknya tetap mengenakan masker.
“Jika protokol kesehatan ditaati, maka bisa memutus mata rantai penyebaran COVID-19 dan ekonomi tetap bergerak,” katanya.