KALBAR SATU ID – Dalam rangka Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW kurang lengkap rasanya tidak membahas perang apa saja yang diikuti Rasulullah SAW sepanjang hidup.
Perang-perang ini bukan sekadar pertempuran fisik, tetapi juga bagian dari strategi dakwah, pembelaan diri, serta upaya menegakkan keadilan di tengah masyarakat Arab kala itu.
Hingga akhir hayatnya, Rasulullah SAW memimpin dan terlibat dalam sejumlah peperangan besar yang dikenal dengan istilah ghazwah dan sariyah. Dari Perang Badar yang legendaris, Uhud yang penuh pelajaran, hingga Khandaq yang sarat strategi, setiap pertempuran meninggalkan jejak sejarah yang mendalam, baik dari sisi militer, sosial, maupun spiritual.
Di bawah ini, Popbela telah merangkum daftar perang yang diikuti Nabi Muhammad SAW beserta sejarah singkat tiga perang terpentingnya. Keep scrolling!
Daftar perang yang diikuti Nabi Muhammad SAW sepanjang hidupnya
Sebelum diutus menjadi seorang rasul, Nabi Muhammad SAW sebetulnya sudah pernah terlibat dalam Perang Fijar. Di sana, perannya adalah membantu pamannya mengumpulkan anak panah sebagai senjata melawan kabilah Qais yang merupakan musuh kabilah Quraisy dan Kinanah.
Akan tetapi, Nabi Muhammad SAW tercatat terlibat di dalam setidaknya 27 perang selama masa kerasulannya. Berikut daftarnya:
-
Perang Waddan (623), perang pertama Rasulullah.
-
Perang Buwwat (623), perang yang bertujuan mengadang kafilah dagang Quraisy.
-
Perang Zul Usairah (623), cikal bakal Perang Badar Kubra.
-
Perang Badar Pertama (623), tidak sampai terjadi kontak senjata.
-
Perang Badar Kubra (624), perang yang diikutii 313 umat Muslim melawan 1.300 orang kafir Quraisy.
-
Perang Bani Qainuqa (624), perang akibat pelanggaran terhadap Piagam Madinah.
-
Perang Bani Sulaim (624), perang Nabi melawan Bani Sulaim dari Kabilah Gatafan.
-
Perang Bani Sawwiq (624), perang akibat Abu Sufyan berupaya membunuh Rasulullah.
-
Perang Zu Amar (624), perang tanpa kontak senjata karena Kabilah Sa’labah dan Muharib melarikan diri.
-
Perang Buhran (624), perang tanpa kontak senjata karena Bani Sulaim melarikan diri.
-
Perang Uhud (625), perang akibat dendam kaum kafir Quraisy yang kalah dalam Perang Badar.
-
Perang Hamra Al-As’ad (625), kelanjutan Perang Uhud.
-
Perang Bani Nazir (624), perang karena Bani Nazir melanggar perjanjian dengan Rasulullah.
-
Perang Zatur Riqa (624), peperangan melawan suku badui Arab.
-
Perang Badar Akhir (626), perang tanpa kontak senjata karena kaum kafir Quraisy tidak muncul.
-
Perang Dumatul Jandal (626), perang untuk menumpas pengacau di Dumatul Jandal.
-
Perang Muraisi (627), perang melawan Bani Muraisi.
-
Perang Khandaq (627), perang di mana membuat parit menjadi strategi.
-
Perang Bani Quraizah (627), perang melawan Bani Quraizah.
-
Perang Bani Lihyan (627), perang di Bukit Guran.
-
Perang Zil Qarad (627), penyerbuan terhadap kelompok penjarah dari Gatafan.
-
Perang Hudaibiyyah (628), perang yang menyebabkan terjadinya sumpah untuk tidak melarikan diri dari musuh.
-
Perang Khaibar (628), perang antara umat Muslim dan orang Yahudi di Khaibar.
-
Perang Mu’tah (629), perang yang disebabkan oleh terbunuhnya utusan Rasulullah.
-
Perang Fathu al-Makkah (630), penaklukkan terbesar dalam sejarah Islam untuk membebaskan Makkah dari kaum kafir Quraisy.
-
Perang Hunain dan Bani Taif (630), perang yang melibatkan jumlah terbesar pasukan Nabi Muhammad.
-
Perang Tabuk (630), perang terakhir Nabi Muhammad.