KALBAR SATU, ISLAM – Berikut ini kami sajikan kisah Nabi Ibrahim yang hendak menyembelih Nabi Ismail dan kaitannya dengan Perayaan Idul Adha 2023.
Seperti dikisahkan, bahwa Allah SWT selalu memberikan berbagai cobaan kepada para rasulnya, termasuk Nabi Ibrahim.
Salah satunya, misalnya terkait kisah Nabi Ibrahim yang tertulis dalam Al Quran yang berkaitan dengan kisah penyembelian Nabi Ismail dan kaitannya dengan perayaan Idul Adha.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Baca Juga: BACAAN Khusus Shalat Idul Adha 1442 Hijriyah Di Era Pandemi Covid-19
Perayaan Idul Adha satu diantara hari raya besar umat Islam. Hari raya tersebut jatuh setiap tanggal 10 Dzulhijjah dan diperingati dengan menyembelih hewan qurban.
Berikut ini Kisah Nabi Ibrahim yang Hendak Menyembelih Ismail dan Perayaan Idul Adha lengkap dengan ayat Quran:
Adapun Kisah Nabi Ibrahim dan Ismail tertulis di dalam Quran surat As Saffat ayat 101. Dikisahkan di dalam nya, bahwa Nabi Ibrahim lama tidak dianugerahi seorang anak kemudian Allah berikan kabar gembira dengan kelahiran sang anak, Ismail.
Baca Juga: Golongan Orang Yang Diwajibkan Berqurban Saat Idul Adha
Tulisan Arab: فَبَشَّرْنٰهُ بِغُلٰمٍ حَلِيْمٍ
Tulisan Latin: fa basysyarnāhu bigulāmin ḥalīm
Artinya: Maka Kami beri kabar gembira kepadanya dengan (kelahiran) seorang anak yang sangat sabar (Ismail).
Diketahui dalam kisah tersebut bahwa, kelahiran seorang putra membuat Nabi Ibrahim sangat senang dan menyayangi Ismail.
Tapi, pada suatu hari (Sesuai Kisah) Allah memberikan petunjuk melalui mimpi untuk menyembelih Ismail sebagai tanda keimanan kepada Allah SWT.
Setelah menerima mimpi itu, kemudian Nabi Ibrahim pun bertanya kepada sang Anak mengenai mimpinya tersebut. Dalam surat As Saffat ayat 102, Ismail setuju dengan perintah Allah dan bersiap untuk disembelih sang Ayah.
Tulisan Arab: فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ السَّعْيَ قَالَ يٰبُنَيَّ اِنِّيْٓ اَرٰى فِى الْمَنَامِ اَنِّيْٓ اَذْبَحُكَ فَانْظُرْ مَاذَا تَرٰىۗ قَالَ يٰٓاَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُۖ سَتَجِدُنِيْٓ اِنْ شَاۤءَ اللّٰهُ مِنَ الصّٰبِرِيْنَ
Tulisan Latin: fa lammā balaga ma’ahus-sa’ya qāla yā bunayya innī arā fil-manāmi annī ażbaḥuka fanẓur māżā tarā, qāla yā abatif’al mā tumaru satajidunī in syā
allāhu minaṣ-ṣābirīn
Artinya: Maka ketika anak itu sampai (pada umur) sanggup berusaha bersamanya, (Ibrahim) berkata, “Wahai anakku! Sesungguhnya aku bermimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah bagaimana pendapatmu!” Dia (Ismail) menjawab, “Wahai ayahku! Lakukanlah apa yang diperintahkan (Allah) kepadamu; insya Allah engkau akan mendapatiku termasuk orang yang sabar.”
Lanjut kisah kemudian, setelah Nabi Ibrahim membaringkan Ismail untuk disembelih, Allah memanggil Nabi Ibrahim dan menghentikannya. Allah SWT pun memberikan mukjizatnya dengan mengganti Ismail dengan sembelihan hewan yang besar seperti yang tertulis dalam surat As Saffat ayat 107
Tulisan Arab: وَفَدَيْنٰهُ بِذِبْحٍ عَظِيْمٍ
Tulisan Latin: wa fadaināhu biżib-ḥin ‘aẓīm
Artinya: Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar.
Terkait kisah tersebut: Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam juga bersabda mengenai ibadah yang paling dicintai Allah adalah berkurban. Bahkan, nantinya hewan yang disembelih akan datang di hari kiamat kelak
Dalam hadits riwayat Ibnu Majah, dari Aisyah RA, Rasulullah bersabda:
“Tidaklah seorang anak Adam melakukan pekerjaan yang paling dicintai Allah pada hari nahr kecuali mengalirkan darah (menyembelih hewan qurban). Hewan itu nanti pada hari kiamat akan datang dengan tanduk, rambut dan bulunya. Dan pahala qurban yang menetes pada suatu tempat sebelum menetes ke tanah. Maka hiasilah dirimu dengan ibadah qurban”.