KALBAR SATU ID – Bagi umat Islam bulan puasa menjadi bulan yang paling nanti. Pada bulan puasa banyak sekali keistimewaan dan keberkahan yang telah dicantumkan dalam syariat.
Umumnya bulan Ramadhan akan maju atau lebih cepat sekitar 10-11 hari setiap tahun. Hal ini disebabkan adanya perbedaan jumlah hari antara kalender Hijriah yang berdasarkan siklus bulan dengan kalender Masehi yang mengikuti peredaran matahari.
Lalu bulan berapa bulan puasa Ramadhan dan Idul Fitri 2025?
Jika melihat kalender 2025 masih menyisahkan satu bulan 9 hari lagi. Saat ini sudah masuk pada tanggal 21 November 2024.
Awal tahun 2025 berdasarkan kalender Hijriyah 2025 bertepatan dengan tanggal 1 Rajab 1446 Hijriah.
Dalam penanggalan Islam, bulan Rajab merupakan bulan ke 7.
Setelah bulan Rajab selanjutnya memasuki bulan Syakban.
Ini artinya, pada awal tahun 2025 masih tersisa dua bulan lagi sebelum bulan Ramadhan 1446 Hijriah.
Berdasarkan ketetapan Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 Menteri Nomor 1017 Tahun 2024, Nomor 2 Tahun 2024, dan Nomor 2 Tahun 2024, pemerintah telah menetapkan Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Idul Fitri 2025.
Sesuai SKB, maka Hari Raya Idul Fitri 2025 jatuh pada tanggal 31 Maret 2025.
Jika melihat dari jadwal tersebut maka awal puasa Ramadhan 2025, terhitung mundur pelaksanakan puasa selama 30 hari.
Baca juga: Buka Puasa Bersama Gerak BS, Ketua MPR RI Bamsoet Ajak Perkuat Wawasan Kebangsaan
Jika hitung mundur sebanyak 30 hari, maka awal puasa Ramadhan 2025 jatuh pada tanggal 1 Maret 2025.
Sedangkan jika mengacu pada kalender Hijriah, 1 Ramadhan 1446 Hijriah jatuh pada hari Sabtu tanggal 1 Maret 2025.
Selanjutnya hari ke 30 bulan Ramadhan jatuh pada hari Minggu tanggal 30 Maret 2025.
Kapan Idul Fitri 2025?
SKB 3 Menteri menetapkan Idul Fitri 2025 jatuh pada tanggal 31 Maret 2025 dan 1 April 2025.
Ini artinya 1 Syawal 1446 Hijriah bertepatan dengan hari Senin tanggal 31 Maret 2025.
Namun, ketetapan Idul Fitri 2025 masih harus menunggu keputusan pemerintah melalui sidang isbat yang dilaksanakan Kementerian Agama RI.
Perlu diketahui, Awal puasa Ramadhan di Indonesia bisa berbeda-beda dan bergantung pada keputusan pemerintah maupun organisasi masyarakat (ormas) Islam yang ada di Tanah Air, seperti Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU).
Perbedaan penetapan 1 Ramadhan antara Muhammadiyah dan NU memang sudah umum terjadi di Indonesia. Hal ini bisa saja terjadi karena kedua organisasi menggunakan metode yang berbeda dalam menentukan awal bulan.
Editor : Taufik