RAMADHAN, KALBAR SATU – Di dalam artikel ini kami sajikan tata cara dan bacaan niat Sholat Tarawih dan Witir Beserta Doa Kamilin Lengkap Arab, Latin dan Artinya.
Sholat tarawih dan witir adalah dua ibadah sholat sunnah yang dilaksanakan secara berurutan di malam hari Ramadhan.
Untuk Waktu pengerjaan sholat tersebut adalah bakda salat isya dan sebelum sholat subuh. Berikut ini bacaan niat dan tata cara sholat tarawih, witir, dan doanya.
Untuk salat tarawih bisa dikerjakan sendirian (munfarid) atau berjemaah. Shalat tarawih hukumnya adalah sunah muakkadah.
Sesuai sabda Nabi Muhammad SAW: “Barangsiapa ibadah [tarawih] pada Ramadan seraya beriman dan ikhlas, maka diampuni baginya dosa yang telah lampau” (H.R. Bukhari dan Muslim).
Untuk proses pengerjaannya, ada banyak variasi dalam sholat tarawih. salat tarawih juga biaa dilakukan secara sendiri (munfarid) atau berjemaah.
Baca juga:
Tata Cara Sholat Tarawih 20 Rakaat
Shlat tarawih biasanya dikerjakan secara berjamaah di masjid atau musala. Namun, bisa pula salat tarawih dikerjakan di rumah secara munfarid (sendirian).
Tata cara salat tarawih 20 rakaat yang disambung dengan salat witir 3 rakaat.
- Mengucapkan niat mengerjakan salat tarawih, tergantung apakah salat tersebut sendiri (munfarid), sebagai imam, atau sebagai makmum.
ُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لِلهِ تَعَالَى
Llatin “Ushalli sunnatat Tarāwīhi rak‘atayni mustaqbilal qiblati adā’an lillāhi ta‘ālā.”
Artinya: “Aku menyengaja sembahyang sunah tarawih dua rakaat dengan menghadap kiblat, tunai karena Allah Ta’ala.”
- Mengucapkan niat di dalam hati persis sebelum takbiratul ihram, mengucap takbir (الله أكبر) “Allahu akbar”
- Membaca surat Al-Fatihah dilanjutkan membaca salah satu surat dalam Al-Qur’an.
- Rukuk dengan tuma’ninah dan melafalkan bacaan rukuk.
سُبْحَانَ رَبِّيَ الْعَظِيْمِ سُبْحَانَ رَبِّيَ الْعَظِيْمِ سُبْحَانَ رَبِّيَ الْعَظِيْمِ
Latin: “Subhaana rabbiyal ‘adzhiimi. Subhaana rabbiyal ‘adzhiimi. Subhaana rabbiyal ‘adzhiimi”
Artinya: “Maha Suci Allah Rabbku Yang Maha Agung, Maha Suci Allah Rabbku Yang Maha Agung, Maha Suci Allah Rabbku Yang Maha Agung.”
- Iktidal dengan tuma’ninah sembari melafalkan bacaan iktidal.
سمع الله لمن حمده
Latin: “Sam’iallahu liman hamidah”
Artinya: “Allah SWT mendengar orang yang memujinya.”
- Sujud pertama, melafalkan bacaan berikut.
سُبْحَانَ رَبِّيَ الْأَعْلَى وَبِحَمْدِهِ سُبْحَانَ رَبِّيَ الْأَعْلَى وَبِحَمْدِهِ سُبْحَانَ رَبِّيَ الْأَعْلَى وَبِحَمْدِهِ
Latin: “Subhaana rabbiyal a’la wa bihamdihi. Subhaana rabbiyal a’la wa bihamdihi. Subhaana rabbiyal a’la wa bihamdihi”
Artinya: “Maha Suci Rabb-ku Yang Maha Tinggi, dan memujilah aku kepada-Nya”.
- Duduk di antara dua sujud, bacaan duduk di antara kedua sujud.
رب اغْفِرلي وَارْحَمْنِى واجبرني وَارْفَعْنِي وَارْزُقْنِى وَاهْدِنِى وَعَافِنِى وَاعْفُ عَنِّى
Latin: “Robbighfirlii warhamnii wajburnii warfa’nii warzuqnii wahdinii wa’aafinii wa’fu ‘annii”
Artinya: “Ya Allah ampunilah aku, rahmatilah aku, perbaikilah keadaanku, tinggikanlah derajatku, berilah rezeki dan petunjuk untukku”
- Sujud kedua, melafalkan bacaan berikut.
رب اغْفِرلي وَارْحَمْنِى واجبرني وَارْفَعْنِي وَارْزُقْنِى وَاهْدِنِى وَعَافِنِى وَاعْفُ عَنِّى
- Duduk sejenak sebelum berdiri mengerjakan rakaat kedua.
- Bangun dari duduk, untuk mengerjakan rakaat kedua seperti rakaat pertama (mulai dari baca Al-Fatihah hingga sujud kedua)
- Duduk tasyahud akhir dan salam pada rakaat kedua.
التَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ لِلَّهِ السَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِىُّ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ السَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللَّهِ الصَّالِحِينَ , أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ , اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ ، اللَّهُمَّ بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ ، وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ
Bacaan latinnya: “At-tahiyyaatul mubaarakaatush shalawaatuth thoyyibaatulillaah. As-salaamu’ alaika ayyuhan nabiyyu wa rahmatullaahi wabarakaatuh, assalaamu’ alaina wa’alaa ibaadillaahishaalihiin. Asyhaduallaa ilaaha illallaah, wa asyhadu anna muhammad rasuulullaah.
Allaahumma shalli’alaa muhammad, wa’alaa aali muhammad kamaa shallaita alaa ibraahiim wa alaa aali ibraahiim. Wabaarik ’alaa Muhammad wa alaa aali Muhammad. Kamaa baarakta alaa ibraahiim wa alaa aali ibraahiim, fil’aalamiina innaka hamiidum majiid.”
Artinya: “Segala kehormatan, dan keberkahan, kebahagiaan dan kebaikan itu punya Allah. Keselamatan atas Nabi Muhammad, juga rahmat dan berkahnya. Keselamatan dicurahkan kepada kami dan atas seluruh hamba Allah yang sholeh. Aku bersaksi tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah. Dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah.
Ya Allah, limpahilah rahmat atas keluarga Nabi Muhammad.Seperti rahmat yang Engkau berikan kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya. Dan limpahilah berkah atas Nabi Muhammad beserta para keluarganya. Seperti berkah yang Engkau berikan kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya. Engkaulah Tuhan yang sangat terpuji lagi sangat mulia di seluruh alam.”
- Kembali melaksanakan salat tarawih 2 rakaat dengan satu salam hingga 10 kali.
- Mengerjakan salat witir 3 rakaat dengan 2 kali salam, formasi 2 rakaat terlebih dahulu, dilanjutkan 1 rakaat.
Baca juga: Hasil Sidang Isbat Terbaru dan Puasa Ramadhan 1443 H: Awal Ramadhan Jatuh 3 April 2022
Baca juga: Link Nonton Dan Jadwal Puasa 1 Ramadhan 2022: Ini Pengumuman Resmi Hasil Sidang Isbat 1443 Hijriyah
Baca juga: Doa-doa dan Bacaan Puasa Ramadhan Hari ke 1-30 Arab Latin: Teks Lengkap Disini
Tata Cara Sholat Witir 3 Rakaat
Adapun Tata cara shlat witir 3 rakaat dilakukan sekaligus atau dipisahkan 2-1 rakaat. Bila ingin lebih umum lagi, sebenarnya salat witir bisa dilakukan dalam jumlah ganjil, mulai dari 1, 3, 5, 7, dan maksimal 11 rakaat.
Umumnua salat witir di Indonesia dikerjakan 3 rakaat dengan dua jenis formasi di atas.
A. Tata Cara Sholat Witir 3 Rakaat Sekaligus
Cara salat witir 3 rakaat langsung adalah sebagai berikut:
Mengucapkan bacaan niat salat witir untuk 3 rakaat.
اُصَلِّى سُنَّةَ الْوِتْرِ ثَلَاثَ رَكْعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لِلهِ تَعَالَى
Latin “Ushalli sunnatal witri tsalâtsa raka‘âtin mustaqbilal qiblati adâ’an lillâhi ta‘âlâ”
Artinya: “Aku menyengaja sembahyang sunah salat witir tiga rakaat dengan menghadap kiblat, karena Allah Ta’ala.”
Mengucapkan takbir ketika takbiratul ihram sambil membaca niat di dalam hati.
Baca Surat Al-Fatihah
Setelah itu, membaca salah satu surat dalam Al-Quran
Rukuk
Itidal
Sujud pertama
Duduk di antara dua sujud
Sujud kedua
Berdiri kembali pada rakaat kedua
Baca surat Surat Al-Fatihah
Kemudian, membaca salah satu surat dalam Al-Quran
Rukuk
Itidal
Sujud pertama
Duduk di antara dua sujud
Sujud kedua
Berdiri kembali pada rakaat ketiga
Baca surat Surat Al-Fatihah
Kemudian membaca salah satu surat dalam Al-Quran
Rukuk
Itidal
Sujud pertama
Duduk di antara dua sujud
Sujud kedua
Duduk tasyahud akhir
Salam.
B. Cara Sholat Witir 2 Rakaat
Tata cara salat witir 2 rakaat (pembuka dari 3 rakaat) adalah sebagai berikut:
Mengucapkan bacaan niat salat witir untuk 2 rakaat
Bacaan niat salat witir untuk 1 rakaat adalah sebagai berikut:
أصلى سنة من الوتر ركعتين لله تعالى
Latin: “Ushallii sunnatam minal witri rak’ataini lillaahhi ta’aalaa.
Artinya: “Aku niat salat sunnah witir 2 rakaat karena Allah ta’ala.”
Mengucapkan takbir ketika takbiratul ihram sambil membaca niat di dalam hati
Baca Surat Al-Fatihah, setelah itu, membaca salah satu surat dalam Al-Quran
Rukuk
Itidal
Sujud pertama
Duduk di antara dua sujud
Sujud kedua
Berdiri kembali pada rakaat kedua
Baca surat Surat Al-Fatihah
Kemudian, membaca salah satu surat dalam Al-Quran
Rukuk Itidal
Sujud pertama
Duduk di antara dua sujud
Sujud kedua
Duduk tasyahud akhir
Salam
C. Tata Cara Sholat Witir 1 Rakaat 1 Salam
Tata cara salat Witir 1 rakaat dengan 1 salam (rakaat penutup) adalah sebagai berikut:
Mengucapkan bacaan niat salat witir untuk 1 rakaat
Bacaan niat salat witir untuk 1 rakaat adalah sebagai berikut:
أصلى سنة من الوتر ركعة لله تعالى
Latin: “Ushallii sunnatam minal witri rak’atal lillaahhi ta’ala”
Artinya: “Aku berniat salat sunat witir satu rakaat karena Allah ta’ala.”
Mengucapkan takbir ketika takbiratul ihram sambil membaca niat di dalam hati
Baca Surat Al-Fatihah
Setelah itu, membaca salah satu surat dalam Al-Quran
Rukuk
Itidal
Sujud pertama
Duduk di antara dua sujud
Sujud kedua
Duduk tasyahud akhir
Salam.
Bacaan Doa Kamilin setelah Sholat Tarawih
Adapun Doa yang biasa dibaca setelah salat tarawih ialah doa kamilin. Dilansir dari laman NU Online, doa kamilin merupakan doa yang banyak termuat dalam kitab doa para ulama di Indonesia. Salah satunya termuat dalam kitab Majmû‘ah Maqrûât Yaumiyah wa Usbû‘iyyah karangan KH Muhammad bin Abdullah Faqih.
Doa kamilin termasuk ke dalam bid’ah hasanah karena tidak dicontohkan Nabi Muhammad SAW, namun boleh digunakan karena tidak bertentangan dengan sumber-sumber hukum Islam. Di samping itu, doa kamilin dapat dibaca kapan pun, walaupun bukan pada Ramadhan.
Berikut ini bacaan doa kamilin mengutip dari buku Risalah Tuntunan Salat Lengkap (1976:112-114) oleh Mohammad Rifa’i.
اَللهُمَّ اجْعَلْنَا بِالْإِيْمَانِ كَامِلِيْنَ. وَلِلْفَرَائِضِ مُؤَدِّيْنَ. وَلِلصَّلاَةِ حَافِظِيْنَ. وَلِلزَّكَاةِ فَاعِلِيْنَ. وَلِمَا عِنْدَكَ طَالِبِيْنَ. وَلِعَفْوِكَ رَاجِيْنَ. وَبِالْهُدَى مُتَمَسِّكِيْنَ. وَعَنِ الَّلغْوِ مُعْرِضِيْنَ. وَفِى الدُّنْيَا زَاهِدِيْنَ. وَفِى اْلآخِرَةِ رَاغِبِيْنَ. وَبَالْقَضَاءِ رَاضِيْنَ. وَلِلنَّعْمَاءِ شَاكِرِيْنَ. وَعَلَى الْبَلاَءِ صَابِرِيْنَ. وَتَحْتَ لِوَاءِ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ سَائِرِيْنَ وَعَلَى الْحَوْضِ وَارِدِيْنَ. وَإِلَى الْجَنَّةِ دَاخِلِيْنَ. وَمِنَ النَّارِ نَاجِيْنَ. وَعَلى سَرِيْرِالْكَرَامَةِ قَاعِدِيْنَ. وَبِحُوْرٍعِيْنٍ مُتَزَوِّجِيْنَ. وَمِنْ سُنْدُسٍ وَاِسْتَبْرَقٍ وَدِيْبَاجٍ مُتَلَبِّسِيْنَ. وَمِنْ طَعَامِ الْجَنَّةِ آكِلِيْنَ. وَمِنْ لَبَنٍ وَعَسَلٍ مُصَفًّى شَارِبِيْنَ. بِأَكْوَابٍ وَّأَبَارِيْقَ وَكَأْسٍ مِّنْ مَعِيْن. مَعَ الَّذِيْنَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّيْنَ وَالصِّدِّيْقِيْنَ وَالشُّهَدَآءِ وَالصَّالِحِيْنَ وَحَسُنَ أُولئِكَ رَفِيْقًا. ذلِكَ الْفَضْلُ مِنَ اللهِ وَكَفَى بِاللهِ عَلِيْمًا.
اَللهُمَّ اجْعَلْنَا فِى هٰذِهِ لَيْلَةِ الشَّهْرِالشَّرِيْفَةِ الْمُبَارَكَةِ مِنَ السُّعَدَاءِ الْمَقْبُوْلِيْنَ. وَلاَتَجْعَلْنَا مِنَ اْلأَشْقِيَاءِ الْمَرْدُوْدِيْنَ. وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَآلِه وَصَحْبِه أَجْمَعِيْنَ. بِرَحْمَتِكَ يَاأَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
Bacaan latin: “Allâhummaj‘alnâ bil îmâni kâmilîn. Wa lil farâidli muaddîn. Wa lish-shlâti hâfidhîn. Wa liz-zakâti fâ‘ilîn. Wa lima ‘indaka thâlibîn. Wa li ‘afwika râjîn. Wa bil-hudâ mutamassikîn. Wa ‘anil laghwi mu‘ridlîn. Wa fid-dunyâ zâhdîn. Wa fil ‘âkhirati râghibîn. Wa bil-qadlâ’I râdlîn. Wa lin na‘mâ’I syâkirîn. Wa ‘alal balâ’i shâbirîn. Wa tahta liwâ’i muhammadin shallallâhu ‘alaihi wasallam yaumal qiyâmati sâ’irîna wa alal haudli wâridîn. Wa ilal jannati dâkhilîn. Wa minan nâri nâjîn. Wa ‘alâ sariirl karâmati qâ’idîn. Wa bi hûrun ‘in mutazawwijîn. Wa min sundusin wa istabraqîn wadîbâjin mutalabbisîn. Wa min tha‘âmil jannati âkilîn. Wa min labanin wa ‘asalin mushaffan syâribîn. Bi akwâbin wa abârîqa wa ka‘sin min ma‘în. Ma‘al ladzîna an‘amta ‘alaihim minan nabiyyîna wash shiddîqîna wasy syuhadâ’i wash shâlihîna wa hasuna ulâ’ika rafîqan. Dâlikal fadl-lu minallâhi wa kafâ billâhi ‘alîman.
Allâhummaj‘alnâ fî hâdzihil lailatisy syahrisy syarîfail mubârakah minas su‘adâ’il maqbûlîn. Wa lâ taj‘alnâ minal asyqiyâ’il mardûdîn. Wa shallallâhu ‘alâ sayyidinâ muhammadin wa âlihi wa shahbihi ajma‘în. Birahmatika yâ arhamar râhimîn wal hamdulillâhi rabbil ‘âlamîn”
Artinya: “Yaa Allah, jadikanlah kami orang-orang yang sempurna imannya, yang memenuhi kewajiban-kewajiban, yang memelihara salat, yang mengeluarkan zakat, yang mencari apa yang ada di sisi-Mu, yang mengharapkan ampunan-Mu, yang berpegang pada petunjuk, yang berpaling dari kebatilan, yang zuhud di dunia, yang menyenangi akhirat, yang ridha dengan qada-Mu (ketentuan-Mu), yang mensyukuri nikmat, yang sabar atas segala musibah, yang berada di bawah panji-panji junjungan kami, Nabi Muhammad, pada hari kiamat, yang mengunjungi telaga (Nabi Muhammad), yang masuk ke dalam surga, yang selamat dari api neraka, yang duduk di atas ranjang kemuliaan, yang menikah dengan para bidadari, yang mengenakan berbagai sutra ,yang makan makanan surga, yang minum susu dan madu murni dengan gelas, cangkir, dan cawan bersama orang-orang yang Engkau beri nikmat dari kalangan para nabi, shiddiqin, syuhada dan orang-orang shalih. Mereka itulah teman yang terbaik. Itulah keutamaan (anugerah) dari Allah, dan cukuplah bahwa Allah Maha Mengetahui.
Ya Allah, jadikanlah kami pada malam yang mulia dan diberkahi ini termasuk orang-orang yang bahagia dan diterima amalnya, dan janganlah Engkau jadikan kami tergolong orang-orang yang celaka dan ditolak amalnya. Semoga Allah mencurahkan rahmat-Nya atas junjungan kami Muhammad, serta seluruh keluarga dan sahabat beliau. Berkat rahmat-Mu, wahai Yang Paling Penyayang di antara yang penyayang. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam.”
Baca juga:
Bolehkah Sholat Witir Langsung 3 Rakaat Sekaligus?
Tata Cara Sholat Tarawih & Witir Ramadhan 2022 & Jumlah Rakaat
Bacaan Doa Sholat Witir dan Wirid
Berikut ini bacaan wirid dan doa salat witir sesuai dengan hadis sahih dalam Islam.
- Membaca Tasbih (sebanyak 3x)
Wirid tasbih berikut ini didasarkan kepada sebuah hadis sahih dari riwayat Abu Daud, An-Nasai, dan Ahmad.
“Jika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah selesai dari witirnya, beliau membaca ‘Subhaanal malikil qudduus (sebanyak tiga kali)’, beliau memanjangkan di akhirnya.” (HR. An-Nasa’i no. 1700, Ibnu Majah no. 1182. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini shahih)
Berikut ini bacaan wirid tasbih untuk salat witir.
سُبْحَانَ الْمَلِكِ الْقُدُّوسِ
Bacaan latin: “Subhānal malikil quddūs“
Artinya: “Mahasuci Tuhan yang kudus.”
- Membaca wirid berisi pujian kesucian Allah SWT
Wirid berisi pujian kesucian Allah SWT berikut ini berdasarkan kepada sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Al-Baihaqi dan Ad-Daruqutni.
سُبُّوْحٌ قُدُّوْسٌ رَبُّنَا وَرَبُّ المَلَائِكَةِ وَالرُّوْحِ
Bacaan latin: “Subbūhun, quddūsun, rabbunā wa rabbul malā’ikati war rūh“
Artinya: “Suci dan qudus Tuhan kami, Tuhan para malaikat dan Jibril,”
- Wirid berisi pujian atas keluasan ampunan Allah SWT (sebanyak 3x).
Wirid berisi pujian atas keluasan ampunan Allah SWT berikut ini didasarkan kepada hadis riwayat Aisyah RA.
“Dari ‘Aisyah Radhiyallahu anhuma, dia berkata: Aku berkata: ‘Wahai Rasulullah, beritahukan kepadaku, jika aku mengetahui waktu malam al-qadr, apa yang akan aku katakan pada waktu itu?’ Beliau menjawab: ‘Katakanlah, Allahuma innaka ‘afuwwun karîm tuhibbul-‘afwa fa’fu ‘anni’ (wahai Allah, sesungguhnya Engkau Mahapemberi maaf lagi Mahapemurah, Engkau suka memberi maaf, maka maafkanlah aku)”.
Berikut ini wirid pujian atas keluasan ampunan dari Allah SWT selepas salat witir.
اللَّهُمَّ إنَّك عَفْوٌ كَرِيمٌ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي
Bacaan latinnya: “Allāhumma innaka ‘afuwwun karīmun tuhibbul ‘afwa, fa‘fu ‘annī“
Artinya: “Tuhanku, sungguh Kau maha pengampun lagi pemurah. Kau menyukai ampunan, oleh karenanya ampunilah aku.”
- Wirid berupa permohonan ampun dan keselamatan
Wirid permohonan ampun dan keselamatan berikut ini bersumber kepada hadis riwayat Ali bin Abi Thalib RA, bahwasanya Rasulullah SAW di akhir witirnya membaca wirid sebagai berikut:
“Telah menceritakan kepada Kami Musa bin Isma’il, telah menceritakan kepada Kami Hammad dari Hisyam bin ‘Amr Al Fazari dari Abdurrahman bin Al Harits bin Hisyam dari Ali bin Abu Thalib RA bahwa Rasulullah SAW di akhir salat witirnya membaca:
اللَّهُمَّ إنِّي أَعُوذُ بِرِضَاك مِنْ سَخَطِك وَبِمُعَافَاتِك مِنْ عُقُوبَتِك وَأَعُوذُ بِك مِنْك لَا أُحْصِي ثَنَاءً عَلَيْك أَنْتَ كَمَا أَثْنَيْت عَلَى نَفْسِك
(“Tuhanku, aku berlindung kepada ridha-Mu dari murka-Mu dan kepada afiat-Mu dari siksa-Mu. Aku meminta perlindungan-Mu dari murka-Mu. Aku tidak (sanggup) membilang pujian-Mu sebanyak Kau memuji diri-Mu sendiri,”) (HR Abu Dawud, Tirmidzi, An-Nasa’i, dan Ibnu Majah).
- Membaca Doa Sholat Witir
Selepas semua wirid witir selesai dibaca, muslim kemudian melantunkan doa. Berikut ini bacaan doa salat witir yang sering diamalkan oleh para ulama.
أَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْاَلُكَ إِيْمَانًا دَاِئمًا وَنَسْأَلُكَ قَلْبًا خَاشِعًا وَنَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا وَنَسْأَلُكَ يَقِيْنًا صَادِقًا وَنَسْأَلُكَ عَمَلًا صَالِحًا وَنَسْأَلُكَ دِيْنًا قَيِّمًا وَنَسْأَلُكَ خَيْرًا كَثِيْرًا وَنَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَا فِيَةَ وَنَسْأَلُكَ تَمَّامَ الْعَافِيَّةِ وَنَسْأَلُكَ الشُّكْرَ عَلَى الْعَافِيَّةِ وَنَسْأَلُكَ الْغِنَى عَنِ النَّاسِ
أَللَّهُمَّ رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا صَلَاتَنَا وَصِيَا مَنَا وَقِيَا مَنَا وَتَخَشُعَنَا وَتَضَرُّعَنَا وَتَعَبُّدَنَا وَتَمِّمْ تَقْصِيْرَنَا يَا أَللهُ يَاأَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ وَصَلَّى اللهُ عَلَى خَيْرِ خَلْقِهِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.
Artinya: “Ya Allah, kami mohon pada-Mu, iman yang langgeng, hati yang khusyu’, ilmu yang bermanfaat, keyakinan yang benar,amal yang shalih, agama yang lurus, kebaikan yang banyak.kami mohon kepada-Mu ampunan dan kesehatan, kesehatan yang sempurna, kami mohon kepada-Mu bersyukur atas karunia kesehatan, kami mohon kepada-Mu kecukupan terhadap sesama manusia.
Ya Allah, Tuhan kami terimalah dari kami: salat, puasa, ibadah, kekhusyu’an, rendah diri dan ibadah kami, dan sempurnakanlah segala kekurangan kami. Ya allah, Tuhan yang Maha Pengasih dari segala yang pengasih. Dan semoga kesejahteraan dilimpahkan kepada makhluk-Nya yang terbaik, Nabi Muhammad SAW, demikian pula keluarga dan para sahabatnya secara keseluruhan. Serta segala puji milik Allah Tuhan semesta alam.”