Kisah Nyata, Tidur Selama 10 Tahun Rambut Suroto Jadi Gimbal

- Publisher

Minggu, 5 Juli 2020 - 04:31 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Suroto/ISTIMEWA

i

Suroto/ISTIMEWA

KALBARSATU.ID – Kisah nyata, seorang yang tidur selama 10 tahun hingga rambutnya jadi gimbal.

Seperti dilansir dari kompas.com, Suroto (40), warga Dusun Keron, Desa Krogowanan, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, sudah 10 tahun hanya terbaring di tempat tidurnya.

Selama puluhan tahun tiduran tersebut, mata Suroto lebih banyak terpejam dan mulutnya tak pernah berbicara.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Ketika sesekali membuka mata, hanya melihat atap rumah dengan tatapan kosong.

Ibu Suroto, Sukanti (75), awalnya tak menyangka anaknya berperilaku demikian.

Sebab, Suroto diketahui secara fisik sehat. Sebelumnya juga berperilaku normal.

Namun selama 10 tahun terakhir itu sikapnya berubah secara drastis dan hanya memilih tiduran.

Selain hanya terbaring di tempat tidur yang terbuat dari galar itu, anaknya tersebut diketahui juga jarang makan.

“Saya tidak tahu bagaimana mulanya, tiba-tiba dia sudah tiduran dan tidak pernah bangun. Selain itu, dia juga tidak pernah berbicara lagi,” terangnya dalam Bahasa Jawa, Jumat (3/7/2020) saat ditemui di rumahnya.

“Makannya juga jarang-jarang, tiga sampai empat hari sekali baru makan. Itu paling satu piring tidak habis,” tambah dia.

Mengetahui informasi tentang kondisi Suroto, Ardian Kurniawan Santoso dari Masyarakat Relawan Indonesia-Aksi Cepat Tanggap (MRI- ACT) Salatiga, langsung mengunjungi rumahnya.

Saat pertama melihat Suroto, kondisinya cukup memprihatinkan.

Sebab, saat terbaring di tempat tidurnya itu Suroto hanya beralaskan rambut gimbalnya yang panjangnya sepunggung.

Mengetahui hal itu, Ardian kemudian memotong rambut dan kukunya. Termasuk memandikan dan mengganti pakaian Suroto agar terlihat lebih segar.

Ketika melihat perlakuannya itu, Suroto diketahui sempat meneteskan air mata. Meski tetap tidak mau bicara dengan Ardian.

“Seperti mau berbicara tapi tertahan. Nanti secara perlahan diajak berkomunikasi dan dirawat, agar bisa kembali normal,” kata Ardian.

Sementara tetangga Suroto, Sujono mengatakan, perilaku aneh yang ditunjukan Suroto tersebut ternyata bukan kali ini saja terjadi.

Sebelumnya, hal sama juga pernah dilakukan Suroto pada tahun 1993. Saat itu Suroto tiduran hingga dua tahun.

Hanya saja, saat itu Suroto mau kembali bangun dan beraktivitas seperti layaknya orang normal.

Bahkan, Suroto sempat merantau ke Bandung untuk mencari pekerjaan.

“Kemudian dia ikut bekerja saudara saya di Bandung pada 1996. Namun selama tiga bulan di Bandung, Suroto setiap malam selalu pergi,” paparnya.

Setelah pulang dari Bandung itu, menurutnya juga masih terlihat biasa.

Namun, sikapnya mulai berubah saat ada masalah dengan orangtuanya.

Saat itu uang Suroto yang dititipkan kepada ibunya untuk membeli motor ternyata justru habis untuk kebutuhan sehari-hari.

Mengetahui hal itu, Suroto kecewa dan sempat depresi hingga terlibat persoalan kriminal dan dipenjara.

“Setelah keluar dari penjara itu dia sempat bertingkah aneh. Pernah ratusan bambu dijadikan tiang pancang mengelilingi rumahnya,” kata Sujono.

Namun hal itu, lanjut dia, tidak berlangsung lama.

Setelah ada erupsi Gunung Merapi, sikap aneh Suroto kembali berulang. Ia kembali memilih tiduran lagi hingga sekarang.(*)

Follow WhatsApp Channel kalbarsatu.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

GP Ansor Bagi Daging Kurban ke Masyarakat, Addin Jauharudin: Distribusi Pangan Berkeadilan
Indonesia Ekspor 1.200 Ton Jagung ke Malaysia, Awal Menuju Lumbung Pangan Dunia
Presiden Prabowo Panen Jagung di Bengkayang Kalbar, Swasembada Kunci Kemerdekaan Kita
Jelang Panen Raya Jagung, Kapolri Turun Langsung Cek Lokasi ke Kalbar
Pemerintah Pastikan Penyaluran Bansos Triwulan II Gunakan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional
Presiden Prabowo Peringatkan Koruptor Akan Ditindak Tanpa Pandang Bulu
PPIH Bersama Kemenhaj Saudi dan Syarikah Sepakat Pasangan Jamaah Terpisah Bisa Bergabung di Makkah
Pemerintah Targetkan Koperasi Merah Putih Diluncurkan Bulan Oktober 2025

Berita Terkait

Sabtu, 7 Juni 2025 - 23:07 WIB

GP Ansor Bagi Daging Kurban ke Masyarakat, Addin Jauharudin: Distribusi Pangan Berkeadilan

Jumat, 6 Juni 2025 - 22:29 WIB

Indonesia Ekspor 1.200 Ton Jagung ke Malaysia, Awal Menuju Lumbung Pangan Dunia

Kamis, 5 Juni 2025 - 17:49 WIB

Presiden Prabowo Panen Jagung di Bengkayang Kalbar, Swasembada Kunci Kemerdekaan Kita

Rabu, 4 Juni 2025 - 15:21 WIB

Jelang Panen Raya Jagung, Kapolri Turun Langsung Cek Lokasi ke Kalbar

Senin, 2 Juni 2025 - 20:57 WIB

Pemerintah Pastikan Penyaluran Bansos Triwulan II Gunakan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional

Berita Terbaru

Bertambah Satu Lagi, Jamaah Haji Kota Pontianak Wafat. Foto/Istimewa.

Daerah

Bertambah Satu Lagi, Jamaah Haji Kota Pontianak Wafat

Senin, 9 Jun 2025 - 15:43 WIB

Jemaah Haji Asal Kabupaten Mempawah Wafat di Makkah. Foto/Istimewa.

Daerah

Jemaah Haji Asal Kabupaten Mempawah Wafat di Makkah

Senin, 9 Jun 2025 - 15:36 WIB