SURVEI SMRC: 41% Warga Indonesia Menolak Mengakui Keberadaan Israel

- Editor

Senin, 31 Mei 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SURVEI SMRC: 41% Warga Indonesia Menolak Mengakui Keberadaan Israel (ILUSTRASI)

i

SURVEI SMRC: 41% Warga Indonesia Menolak Mengakui Keberadaan Israel (ILUSTRASI)

JAKARTA, KALBAR SATU – Survei nasional Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) terkini menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia terbelah sikapnya dalam memandang jalan keluar konflik Israel Palestina, antara mereka yang tidak mengakui keberadaan Negara Israel dan yang menganggap Negara Israel dan Palestina keduanya harus diakui dan hidup berdampingan.

Survei ini menunjukkan mayoritas warga (88%) tahu bahwa terjadi peningkatan konflik antara Israel dan Palestina beberapa waktu terakhir.

Dari yang tahu konflik antara Israel dan Palestina, sekitar 35% setuju dengan opsi bahwa “Negara Palestina dan negara Israel harus diakui adanya dan hidup berdampingan”, dan sekitar 41% setuju dengan opsi bahwa “Negara Israel tidak boleh diakui adanya karena berdiri di atas tanah Palestina”. Yang tidak punya sikap 24%.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Temuan ini ditampilkan Direktur Komunikasi SMRC, Dr. Ade Armando, dalam peluncuran hasil survei SMRC bertajuk “Sikap Publik Nasional terhadap Konflik Israel dan Palestina” yang diselenggarakan secara daring pada Senin, 31 Mei 2021, di Jakarta. Survei melalui telepon ini dilakukan pada 25-28 Mei 2021 dengan sampel 1201 responden yang dipilih secara random. Margin of error diperkirakan +/- 2,9%.

Baca Juga : SURVEI SMRC: Mayoritas Rakyat Anggap Konflik Di Palestina Adalah Konflik Yahudi-Islam

Menurut Ade, temuan ini menunjukkan masih kuatnya penolakan terhadap berdirinya negara Israel.  “Data menunjukkan mereka yang mendukung perdamaian dengan solusi dua negara hidup berdampingan masih lebih rendah dibandingkan mereka yang menganggap Israel harus diusir dari Palestina, seperti sikap Hamas selama ini,” ujar Ade melalui keterangan Siaran Pers Saiful Mujani Research And Consulting (SMRC), Jakarta,  Senin 31 Mei 2021

Menurut Ade, terdapat pola jawaban berbeda antara kaum Muslim dan non-Muslim. Warga Muslim yang memilih opsi mengakui keberadaan kedua negara hidup berdampingan ada 32%, sedangkan yang memilih opsi tidak mengakui keberadaan negara Israel ada 43%, dan yang tidak punya pendapat ada 25%.

Baca Juga : SURVEI SMRC: Mayoritas Rakyat Indonesia Anggap Israel Bersalah Dalam Konflik Di Palestina

Sementara itu mayoritas dari warga non-Muslim (56%) memilih opsi mengakui keberadaan kedua negara, sedangkan yang setuju dengan opsi bahwa negara Israel tidak boleh diakui karena berdiri atas tanah palestina ada 28%, dan yang tidak punya pendapat ada 16%.

Temuan Survei juga menunjukkan bahwa penolakan atas keberadaan Negara Israel cenderung lebih kuat di kalangan pendukung Prabowo dibandingkan pendukung Jokowi.

Pada pemilih Jokowi, yang memilih opsi mengakui keberadaan kedua negara tersebut ada 37%, yang memilih opsi tidak mengakui negara Israel ada 40%, dan yang tidak menjawab 23%. Sementara pada pemilih Prabowo, yang memilih mengakui keberadaan kedua negara tersebut ada 28%, yang memilih opsi tidak mengakui negara Israel ada 49%, dan yang tidak menjawab 23%.

Perbedaan juga terlihat antara pemilih partai politik. Yang memilih opsi mengakui keberadaan kedua negara paling banyak berasal dari massa pemilih partai nonparlemen (64%), selanjutnya massa pemilih PKB (58%) dan NasDem (51%). 

Sedangkan yang memilih opsi tidak mengakui keberadaan Negara Israel karena berdiri di atas tanah Palestina paling banyak berasal dari massa pemilih PKS (60%), PAN (59%), Demokrat (53%), dan Gerindra (52%).

Telah terbit di Kalbar Satu dengan Judul SURVEI SMRC: 41% Warga Indonesia Menolak Mengakui Keberadaan Israel

Berita Terkait

Jelang Pencoblosan, Kapolri Tegaskan Siap Mengawal Pilkada Serentak Tahun 2024
Tanggal Berapa Masa Tenang Pilkada 2024 dan Berapa Hari?
Mengenal 5 Pimpinan KPK Terpilih Periode 2024-2029
PDF SK Libur Pilkada 27 November 2024: Libur Nasional Atau Tidak?
Tahun 2015, PBNU Fatwa Bahwa Tambang Batu Bara Adalah Haram
SSDM Polri Gelar Bakti Sosial Dalam Rangka Hari Bhayangkara ke-78 di Lahan Pusat Pembinaan SDM Unggul
Kapolri Diberi Gelar Adat-Pusaka oleh Dewan Adat dan Kerajaan di Sulawesi Selatan
Polres Kubu Raya Ungkap Motif di Balik Tewasnya Linda Ditangan Suami
Berita ini 0 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 25 November 2024 - 17:34 WIB

Jelang Pencoblosan, Kapolri Tegaskan Siap Mengawal Pilkada Serentak Tahun 2024

Jumat, 22 November 2024 - 16:58 WIB

Tanggal Berapa Masa Tenang Pilkada 2024 dan Berapa Hari?

Jumat, 22 November 2024 - 15:30 WIB

Mengenal 5 Pimpinan KPK Terpilih Periode 2024-2029

Kamis, 21 November 2024 - 13:04 WIB

PDF SK Libur Pilkada 27 November 2024: Libur Nasional Atau Tidak?

Selasa, 10 September 2024 - 16:38 WIB

Tahun 2015, PBNU Fatwa Bahwa Tambang Batu Bara Adalah Haram

Berita Terbaru

News

Bawaslu Kubu Raya Tertibkan APK di Masa Tenang Pilkada

Senin, 25 Nov 2024 - 18:21 WIB