Motivator Merry Riana Sebut Pandemik Covid 19 Ibarat Masa Ulat Menjadi Kepompong

- Editor

Senin, 20 April 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Merry Riana saat jumpa pers di Graha BNPB, Jakarta, Senin (20/04/2020)

KALBARSATU.ID – Motivator Merry Riana mengatakan masa pandemik Covid 19 yang mengharuskan orang-orang lebih banyak berada di rumah ibarat masa-masa ulat menjadi kepompong sebelum menjadi kupu-kupu.

“Ulat saat menjadi kepompong merasa tidak nyaman, tidak bisa bergerak bebas. Ketika dia merasa hidupnya akan berakhir seperti itu, dia kemudian menjadi kupu-kupu yang lebih indah,” ungkap Merry saat jumpa pers di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sebagaimana disiarkan akun Youtube BNPB Indonesia di Jakarta, Senin (20/04/2020).

Merry mengatakan masa-masa harus bekerja di rumah, belajar di rumah, dan beribadah di rumah untuk menghindari penularan virus corona penyebab Covid 19 adalah proses yang sama dengan saat ulat menjadi kepompong.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Ketika proses ini berhasil dilalui, Merry yakin kita semua akan menjadi individu-individu yang lebih baik, seperti kepompong yang berubah menjadi kupu-kupu.

“Saya yakin ini semua akan bisa kita lalui. Indonesia bisa pulih kembali, Indonesia bisa sehat kembali,” katanya.

Karena itu, Merry menyarankan masyarakat untuk tidak mudah panik dan tidak mudah protes terkait dengan kebijakan yang pemerintah ambil dalam menangani Covid 19.

“Jangan mudah protes, tetapi kita harus berproses. Mungkin di awal ada yang merespons dengan panik atau marah. Namun, ini sudah berjalan sebulan,” pintanya.

Merry yakin masa pandemi Covid 19 yang sudah berjalan selama satu bulan akan lebih memudahkan masyarakat untuk berproses menanggapi situasi tidak nyaman yang muncul.

Pada masa pandemi Covid 19, agar di rumah saja tetap sehat, Merry menyarankan masyarakat untuk menjaga imun, menjaga iman, dan menjaga pikiran.

“Bisa saja fisik kita di rumah, tetapi pikiran kita ke mana-mana. Membaca dan melihat berita-berita yang bermacam-macam tentang virus corona, kemudian merasa takut. Ketakutan itu justru bisa membuat kita menjadi sakit,” pungkasnya. (*)

Berita Terkait

Presiden Prabowo Umumkan Kebijakan Kewajiban Penyimpanan DHE SDA di Dalam Negeri
Festival Imlek Asian, GP Ansor Luncurkan Chinese Learning Center dan Positif Game Ecosystem
Rais Aam PBNU KH Miftahul: NU Miniatur Islam Dengan Dakwah Santun dan Merangkul
Presiden Prabowo Tegaskan Komitmen Transformasi Indonesia
KH Miftachul Akhyar: Pondok Pesantren Benteng Pendidikan Agama Generasi Bangsa
Wapres Gibran Hadiri Festival Cap Go Meh di Kota Singkawang
Polri Telah Menemukan Mayat di Bacan Timur, Diduga Awak Media yang Hilang Saat Insiden Speedboat Basarnas
Polri Kembali Tangkap Pelaku Baru Video Deepfake yang Catut Nama Pejabat Negara

Berita Terkait

Senin, 17 Februari 2025 - 15:00 WIB

Presiden Prabowo Umumkan Kebijakan Kewajiban Penyimpanan DHE SDA di Dalam Negeri

Minggu, 16 Februari 2025 - 09:58 WIB

Festival Imlek Asian, GP Ansor Luncurkan Chinese Learning Center dan Positif Game Ecosystem

Jumat, 14 Februari 2025 - 21:47 WIB

Rais Aam PBNU KH Miftahul: NU Miniatur Islam Dengan Dakwah Santun dan Merangkul

Jumat, 14 Februari 2025 - 13:27 WIB

Presiden Prabowo Tegaskan Komitmen Transformasi Indonesia

Kamis, 13 Februari 2025 - 17:36 WIB

KH Miftachul Akhyar: Pondok Pesantren Benteng Pendidikan Agama Generasi Bangsa

Berita Terbaru