PONTIANAK, KALBARSATU.ID — Kasus Prostitusi yang terjaring dan viral belakangan ini menjadi ancaman serius di Kota Pontianak, pasalnya meskipun sudah dijaring razia tetap berulang-ulang kali dan pelakunya pun orang-orang itu saja.
“Penyakit ini tidak akan usai apabila tidak ditangani oleh pihak yang memang betul-betul mau merehabilitasi,” ujar Ketua Eksternal PMII Kota Pontianak, Ahmad Rinto, Senin 8 Februari 2021.
Menurut Rinto, Kasus Prostitusi yang melibatkan anak di Kota Pontianak akan terus berulang-ulang apabila tidak serius dalam penanganannya.
Hal ini, tambah Rinto, sesuai dengan yang disampaikan ketua komisioner KPPAD Kalbar, pelaku yang terlibat dalam prostitusi itu ada yang ke empat kalinya terlibat, itu artinya dalam rehabilitasi ini tidak ada keseriusan dalam penanganannya.
“Demikian juga dari yang terjaring dalam kasus prostitusi itu ada yang menjadi binaan di Selter dibawah pengawasan KPPAD yang telah membentuk tim. Kita menilai tidak adanya efek jera bagi pelaku yang terlibat dalam kasus prostitusi ini,” katanya.
Atas tersebut, Rinto mempertanyakan apakah KPPAD serius mengawal dan merehabilitasi pelaku dan korban yang sudah mereka bina, jangan hanya dijaring dan dilepaskan begitu saja, tentunya agar mereka tidak mengulang dan menganggap ini menjadi biasa-biasa saja.
“Makanya kita pertanyakan keefektifan KPPAD dalam pembinaan, kita anggap KPPAD lebay dan terlalu over,” tutupnya.#