SURVEI SMRC: Penilaian Warga Tentang Kondisi Politik Turun Dibandingkan Sebelum Covid-19

- Editor

Kamis, 1 April 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

ILUSTRASI

i

ILUSTRASI

JAKARTA, KALBAR SATU — Survei nasional Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) terbaru menunjukkan penilaian warga tentang kondisi politik Indonesia menurun dibandingkan di masa sebelum pandemi COVID-19. Pada Maret 2021, hanya 30% warga menilai kondisi politik Indonesia baik atau sangat baik, sementara pada September 2019 angkanya mencapai 41%.

Hal itu disampaikan oleh Direktur Eksekutif SMRC Sirojudin Abbas dalam acara rilis survei bertajuk “Kondisi Ekonomi-Politik 1 Tahun COVID-19: Penilaian Publik Nasional” yang dipresentasikan secara daring pada Kamis, 1 April 2021 di Jakarta.

Survei nasional SMRC itu dilakukan pada 28 Februari-8 Maret 2021 dengan melibatkan 1064 responden yang dipilih secara random (acak) dan diwawancara secara tatap muka. Margin of error penelitian adalah ± 3.07%.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dalam survei Maret 2021, warga yang menilai kondisi politik nasional baik/sangat baik sekitar 30%, yang menilai sedang 39%, yang menilai buruk/sangat buruk 24%, dan 8% tidak menjawab.

Menurut Abbas, penurunan dari 41% pada September 2010 menjadi 30% pada Maret 2021 menunjukkan bahwa COVID-19 membuat warga menilai kondisi politik secara umum menjadi kurang baik atau lebih buruk. “Pada Oktober 2020, angkanya mencapai 28%, sehingga kalau pada Maret ini masih berada di kisaran 30%, artinya tidak ada perubahan berarti selama sekitar 6 bulan terakhir.”

Di sisi lain, survei SMRC juga menunjukkan bahwa penilaian warga mengenai kondisi keamanan tidaklah seburuk penilaian pada politik. Warga yang menilai kondisi keamanan baik/sangat baik sekitar 59%, yang menilai sedang 29.3%, yang menilai buruk/sangat buruk 10.4%, dan 1.3% tidak menjawab.

Walau begitu, ini tetap menunjukkan kecenderungan penurunan dibandingkan di masa sebelumnya. Pada Maret 2020, persentase warga yang menilai kondisi keamanan baik/sangat baik mencapai 66%. Kemudian turun menjadi 53% pada Oktober 2020, dan kini menaik kembali menjadi 59%.

Dalam hal penegakan hukum, warga yang menilai kondisi penegakan hukum baik/sangat baik sekitar 46.3%, yang menilai sedang 31.7%, yang menilai buruk/sangat buruk 19.4%, dan 2.6% tidak menjawab. Setahun yang lalu, pada Maret 2020, angkanya mencapai 51%. Kemudian turun menjadi 42% pada Oktober 2020, dan kini nampak memulih menjadi 46%. #

Berita Terkait

Presiden Prabowo Umumkan Kebijakan Kewajiban Penyimpanan DHE SDA di Dalam Negeri
Festival Imlek Asian, GP Ansor Luncurkan Chinese Learning Center dan Positif Game Ecosystem
Rais Aam PBNU KH Miftahul: NU Miniatur Islam Dengan Dakwah Santun dan Merangkul
Presiden Prabowo Tegaskan Komitmen Transformasi Indonesia
KH Miftachul Akhyar: Pondok Pesantren Benteng Pendidikan Agama Generasi Bangsa
Wapres Gibran Hadiri Festival Cap Go Meh di Kota Singkawang
Polri Telah Menemukan Mayat di Bacan Timur, Diduga Awak Media yang Hilang Saat Insiden Speedboat Basarnas
Polri Kembali Tangkap Pelaku Baru Video Deepfake yang Catut Nama Pejabat Negara

Berita Terkait

Senin, 17 Februari 2025 - 15:00 WIB

Presiden Prabowo Umumkan Kebijakan Kewajiban Penyimpanan DHE SDA di Dalam Negeri

Minggu, 16 Februari 2025 - 09:58 WIB

Festival Imlek Asian, GP Ansor Luncurkan Chinese Learning Center dan Positif Game Ecosystem

Jumat, 14 Februari 2025 - 21:47 WIB

Rais Aam PBNU KH Miftahul: NU Miniatur Islam Dengan Dakwah Santun dan Merangkul

Jumat, 14 Februari 2025 - 13:27 WIB

Presiden Prabowo Tegaskan Komitmen Transformasi Indonesia

Kamis, 13 Februari 2025 - 17:36 WIB

KH Miftachul Akhyar: Pondok Pesantren Benteng Pendidikan Agama Generasi Bangsa

Berita Terbaru