KALBAR SATU ID – Didi Darmadi ajak mengajak generasi muda, khususnya Gen Z, untuk berperan aktif dalam menjaga kerukunan umat beragama di era digital.
Didi menekankan bahwa Gen Z sebagai generasi digital native, memiliki potensi besar dalam membangun toleransi dan perdamaian.
“Beberapa tantangan utama yang dihadapi dalam menjaga kerukunan antarumat beragama, antara lain misinformasi dan hoaks, fanatisme dan intoleransi, minimnya komunikasi lintas agama, dan ideologi ekstrem,” kata Didi, Wakil Sekretaris PWNU Kalbar, di Kota Pontianak, Selasa (18/02/25).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurutnya, banyak tantangan kita dalam menjaga kerukunan lintas agama.
“Adanya penyebaran mis informasi dan hoaks di media sosial yang dapat memicu konflik, meningkatnya fanatisme dan intoleransi di kalangan anak muda, kurangnya interaksi lintas agama dalam kehidupan sehari-hari, pengaruh ideologi ekstrem yang menyusup melalui internet,” ujar didi yang juga akademisi IAIN Pontianak.
Lebih lanjut, Didi menyampaikan menjelaskan, tantangan ini harus diatasi dengan pendekatan yang melibatkan peran aktif anak muda dalam memanfaatkan media digital secara positif.
Baca juga: Diskusi Interaktif LBM NU Bersama Ketua PWNU Riau: Bahas Program Unggulan
“Gen Z juga memiliki peranan penting dalam menjalin kerukunan, dengan menjadi agen kerukunan, membuat konten kreatif di media sosial, membangun komunikasi lintas agama, dan lain-lain,” ungkapnya.
“Ada banyak peran Gen Z yang bisa dilakukan dalam menjalin kerukunan, yaitu Gen Z harus menjadi agen perdamaian di media sosial dengan cara menyebarkan konten positif dan edukatif tentang toleransi dan keberagaman. Melawan hoaks serta ujaran kebencian yang dapat memecah belah persatuan. Berpartisipasi dalam dialog lintas agama melalui seminar dan diskusi. Membangun komunikasi dan interaksi dengan teman-teman dari latar belakang agama yang berbeda,” jelasnya.
Dalam paparannya, Didi juga mengutip beberapa ayat Al-Qur’an yang menegaskan pentingnya persatuan dan kerukunan umat beragama.
“Ya dalam agama Oslam
misalnya, ada ayat yang familiar yaitu QS. Al-Hujurat ayat 10: Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu, damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat. Kemudian dalam QS. Ali Imran ayat 103: Dan berpeganglah kamu semuanya pada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai-berai. Selanjutnya dalam QS. Al-Anfal ayat 63: “Dan Dia telah mempersatukan hati mereka (orang-orang yang beriman). Petunjuk ayat-ayat tersebut menjadi panduan kita dalam menjalin kerukunan untuk kehidupan sehari-hari,” urai Sekretaris MUI Kalbar.
Gen Z perlu melakukan gerakan nyata untuk Kerukunan
“Beberapa contoh nyata keterlibatan Gen Z dalam menjaga kerukunan misalnya dengan gerakan tagar #BijakBermediaSosial, untuk mencegah penyebaran hoaks. Pembentukan komunitas dialog lintas agama yang digagas oleh anak muda. Pembuatan konten kreatif di YouTube, TikTok, dan Instagram yang mengangkat tema toleransi dan keberagaman,” jelas Didi.
Diakhir urain, Didi Darmadi menegaskan bahwa Gen Z memiliki peran strategis dalam menjaga kerukunan beragama. Dengan memanfaatkan media digital secara positif dan aktif terlibat dalam berbagai inisiatif perdamaian, generasi muda dapat menjadi motor penggerak persatuan dan keharmonisan di tengah keberagaman.
“Kita semua adalah bagian dari bangsa yang majemuk. Dengan sikap toleransi dan saling menghormati, kita bisa menciptakan lingkungan yang damai dan harmonis,” pungkasnya.
Editor : Hani