KALBAR SATU ID – Banjir meluap tinggi di 6 kabupaten di wilayah Provinsi Kalimantan Barat diantaranya Kabupaten, Kabupaten Sambas, Kota Singkawang, Kabupaten Mempawah, Kabupaten Bengkayang, Kabupaten Landak, Kabupaten Kubu Raya.
Ketua Kopri PC PMII Kabupaten Mempawah Fatimah Tuzzahra turut berduka atas banjir yang sangat tinggi dehingga membuat aktivitas masyarakat lumpuh total.
“Banjir kali ini mengakibatkan segala aktivitas terhambat. Kebutuhan pokok seperti pangan (makanan) sulit di jangkau, tanaman banyak mati, banyak masyarakat yang harus mengungsi serta hewan-hewan sebagian banyak mati dan sebagian juga yang bisa di selamatkan mereka ungsikan,” kata Fatimah dalam keterangan tertulis, Jumat, (31/01/25).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Baca juga: Muswil V Menetapkan Suib Kembali Jadi Ketua IKA-PMII Kalimantan Barat
Disampaikan Fatimah, beberapa titik air yang sangat tinggi sudah banyak menenggelamkan rumah-rumah warga salah satunya Desa Pasir, Desa Pedalaman, Desa Sejegi dan Desa Antibar khususnya Kabupaten Mempawah.
“Air di beberapa Desa ini setinggi dada sampai leher orang dewasa,” ungkapnya.
Menurutnya, dalam hal ini kita perlu menganalisa faktor-faktor yang menjadi penyebab banjir ini apa saja termasuk kita sebagai masyarakat kabupaten Mempawah perlu kesadaran diri akan peduli lingkungan sekitar.
Baca juga: Profil dan Harta Kekayaan Aminuddin Maruf, Wamen BUMN Pernah Menjabat Ketum PB PMII Tahun 2014-2017
“mari saling mencari solusi bagaimana cara debit air ini tidak tinggi dan tidak mudah terjadi banjir di saat curah hujan turun,” jelas Fatimah.
“Saya sempat turun dan cek beberapa lokasi banjir yang sangat tinggi. Dan sangat di sayangkan rute jalan yg arah Singkawang- Pontianak terendam banjir dari desa Pasir-Benteng,” sambungnya.
Dikatakannya, saat ini untuk kendaraan bermotor harus melakukan penyebarangan dengan di bantu mobil pick up atau truk.
Jika tidak naik pick up dan truk maka Kendaraan bisa mati dan tidak bisa di hidupkan.
“Penyebrangan ini di bandrol dengan tarif 1 motor Rp. 50.000. Apabila Pulang-pergiNya dalam 1 hari 1 motor totalnya menjadi Rp. 100.000,” paparnya
Jika banjir ini tidak surut dalam jangka waktu dekat, lanjut Fatimah, maka berapa biaya yang harus masyarakat bayar, gaji pegawai akan habis di situ saja.
Ia menegaskan, kejadian ini sangat di rasakan oleh masyarakat kalangan bawah tentu mereka akan berpikir panjang, belum lagi kebutuhan untuk belanja dan pekerjaan yang terhambat oleh banjir.
Dalam hal ini, Kopri PC PMII Kabupaten Mempawah meminta Pemerintah Daerah menyiapkan atau memfasilitasi angkutan khusus untuk penyebarangan yang terkena oleh dampak banjir.
“Kami harapkan Pemerintah Daerah mengulurkan beberapa bantuan sandang dan pangan kepada Masyarakat, setidaknya sedikit dapat membantu untuk meringankan kebutuhan sehari-hari masyarakat yang terkena musibah Banjir ini,” tutupnya.
Editor : Hidayat