KALBAR SATU ID Himpunan Mahasiswa Bahasa dan Sastra Indonesia (Himbasi) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Tanjungpura (Untan) menggelar program kaderisasi tahun 2025. Fokus utama adalah membentuk anggota yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga berkarakter kuat, percaya diri, serta memiliki soft skill yang relevan dengan kebutuhan zaman.
Ketua Umum Himbasi 2025, Al Jibran Mahesa Joe Mahardika, menjelaskan bahwa program kaderisasi ini bertujuan melahirkan mahasiswa yang memiliki jiwa kepemimpinan, kepekaan sosial, dan daya saing. Dengan begitu, mereka mampu berkontribusi nyata bagi diri sendiri, organisasi, dan masyarakat.
“Kami memandang kaderisasi sebagai fondasi organisasi. Tanpa kaderisasi, organisasi akan kehilangan arah dan regenerasi tidak berjalan,” ujar Al Jibran.
Panitia menjalankan program kaderisasi dengan mengombinasikan pembinaan internal berupa pelatihan kepemimpinan, diskusi ilmiah, dan penguatan identitas mahasiswa bahasa. Selain itu, terdapat kegiatan eksternal yang berbasis pengabdian masyarakat.
Inovasi yang dilakukan Himbasi tahun ini adalah pendekatan yang lebih relevan dengan perkembangan zaman. “Kami memberikan pelatihan digital, public speaking, dan literasi media. Dengan ini, anggota tidak hanya dibekali teori, tetapi juga keterampilan praktis yang berguna di era modern,” jelas Al Jibran.
Panitia memulai program kaderisasi sejak awal semester ini dan menyesuaikannya dengan kalender akademik FKIP Untan. Mereka menyusun jadwal kegiatan secara bertahap agar peserta dapat berproses dan berkembang secara berkelanjutan.
Panitia Himbasi tidak hanya menyelenggarakan kegiatan kaderisasi di FKIP Untan. Mereka juga turun langsung ke masyarakat agar manfaatnya terasa lebih luas.
Program kaderisasi ini penting bagi anggota karena dapat membimbing mereka untuk mengenal jati diri, mengasah kepemimpinan, serta meningkatkan kepercayaan diri. Manfaat yang diharapkan adalah lahirnya anggota yang loyal, berintegritas, dan siap melanjutkan estafet kepemimpinan. Selain itu, mampu memberikan kontribusi nyata.
Fokus kaderisasi tahun ini adalah menciptakan kaderisasi yang relevan dengan perkembangan zaman dan berdampak nyata bagi masyarakat. Panitia memilih tema ini karena melihat kebutuhan mahasiswa untuk memiliki soft skill dan kepemimpinan yang mumpuni di tengah persaingan global. Selain itu, isu rendahnya kepercayaan diri mahasiswa dalam berkomunikasi publik juga menjadi pengaruh.
“Kami merancang program kaderisasi dengan menyeimbangkan pendekatan tradisional dan modern. Dari sisi substansi, tetap ada penguatan nilai dasar seperti solidaritas, kepemimpinan, dan keilmuan. Namun, dari sisi metode, kami menambahkan pelatihan berbasis teknologi, literasi digital, dan ruang kreatif untuk menyalurkan bakat anggota,” pungkas Al Jibran.
Dengan program kaderisasi yang inovatif ini, Himbasi berharap dapat mencetak generasi pemimpin masa depan yang adaptif, inovatif, dan percaya diri.