KALBAR SATU ID – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) melalui Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Kalimantan Barat sukses menyelenggarakan kegiatan “Suara Damai Nusantara (SUDARA) 2025”. Acara yang digelar di Pendopo Gubernur Kalimantan Barat pada Rabu, 24 September 2025, ini bertujuan untuk mencegah penyebaran paham radikalisme dan terorisme dikalangan generasi muda melalui pendekatan seni dan budaya.
Kegiatan yang berlangsung dari pagi hingga sore hari ini diisi dengan Gebyar Budaya dan Lomba Baca Puisi yang diikuti oleh 150 peserta dari kalangan pelajar SMP, SMA/sederajat, dan mahasiswa di Kalimantan Barat.
Direktur Pencegahan BNPT RI, Prof. Dr. Irfan Idris, M.A, dalam sambutannya menekankan pentingnya peran generasi muda sebagai garda terdepan agen perdamaian.
“Di tengah derasnya kemajuan teknologi, generasi muda adalah generasi yang paling rentan untuk terpapar ideologi kekerasan, namun pada saat yang sama generasi muda adalah ujung tombak atau garda terdepan sebagai agen perdamaian,” ujarnya.
Prof. Irfan menambahkan bahwa kegiatan SUDARA 2025 menjadi ruang ekspresi bagi anak muda untuk menyuarakan perdamaian melalui dakwah budaya. Menurutnya, budaya merupakan instrumen penting untuk kedamaian bangsa dan negara, sejalan dengan program pemerintah untuk memperkuat budaya nasional sebagai jati diri bangsa.
Senada dengan itu, Deputi Bidang Pencegahan, Perlindungan, dan Deradikalisasi BNPT, Mayjen TNI Sudaryanto, S.E., M.Han, mengingatkan para pelajar untuk waspada terhadap upaya-upaya yang dapat memecah belah persatuan bangsa, terutama melalui media sosial.
“Penggunaan media sosial sangat berbahaya, oleh sebab itu agar anak-anak berhati-hati dan jangan sampai terpengaruh dan jangan sampai terpecah belah, karena pemuda dan pemudi adalah tulang punggung bangsa Indonesia,” tegasnya.
Gubernur Kalimantan Barat, Drs. H. Ria Norsan, M.M., M.H, dalam pidatonya menyambut baik dan mengapresiasi penyelenggaraan acara ini. Ia menyatakan bahwa kegiatan ini sangat strategis untuk menangkal penyebaran berita bohong, ujaran kebencian, dan informasi negatif yang menjadi cikal bakal paham radikal terorisme.
“Pemuda khususnya pelajar harus dapat menjadi agent of change, menjadi pionir melawan radikalisme,” kata Gubernur.
Gubernur Ria Norsan mendorong para pemuda untuk aktif dalam berbagai kegiatan positif agar menjadi pribadi yang berprestasi dan kreatif.
Dukungan juga datang dari Anggota Komisi XIII DPR RI, Franciscus Maria Agustinus Sibarani. Ia memaparkan data BNPT yang menunjukkan bahwa pelaku terorisme terbesar justru berasal dari kalangan berpendidikan SMA (63,3%) dan didominasi oleh kelompok usia 21-30 tahun (47,3%).
“Kegiatan ini sangat penting karena memberikan ruang ekspresi kreatif budaya dan membangun semangat toleransi,” ungkapnya, seraya berharap Kalimantan Barat akan melahirkan agen-agen perdamaian yang menginspirasi Indonesia.
Acara “SUDARA 2025” dimeriahkan oleh dua kompetisi utama, yaitu Lomba Baca Puisi untuk tingkat SMP/sederajat dengan tema Pesan Cinta Pada Negeri dan Lomba Gelar Budaya Nusantara untuk tingkat SMA/sederajat dan Mahasiswa dengan tema Barisan Cinta.
Berikut adalah daftar pemenang dari kedua lomba tersebut: Juara Lomba Membaca Puisi yang Juara 1: Kishmetia Asya Shakira (SMP Negeri 2 Kota Pontianak), Juara 2: Anindya Sagita Azarin (MTs Negeri 2), Juara 3: Firly Ferensya Susilo (SMP Bina Mulia).
Juara Lomba Gelar Budaya Nusantara: Juara 1: MAN 1 Pontianak (Tundang), Juara 2: SMA Bina Mulia (Trio Vokal dan Musik), Juara 3: PENTRA, SMA Negeri 4 Pontianak (Tari).
Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan daya tangkal pelajar dan mahasiswa terhadap pengaruh paham radikal terorisme serta meluaskan semangat perdamaian di tengah masyarakat melalui kreativitas seni dan budaya.