KALBAR SATU ID – Upaya pencegahan paham radikalisme di kalangan generasi muda kembali menjadi sorotan penting di Kalimantan Barat. Di tengah maraknya paparan ideologi ekstrem dan konten berbahaya di ruang digital, edukasi sejak dini dinilai sebagai langkah strategis untuk membentengi pelajar dan mahasiswa dari pengaruh tersebut.
Kesadaran itulah yang ditegaskan Sekretaris Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Kalimantan Barat, Drs. H. Manto, M.Si, saat memberikan pembekalan kepada peserta Buddhist Camp yang diikuti pelajar SLTA dan mahasiswa Pontianak. Kegiatan yang digelar HIKMABUDHI itu berlangsung di Gedung Auditorium Ki Hajar Dewantara BPMP, Kota Pontianak, pada Jumat (21/11/2025).
“Saya mengingatkan kepada anak-anak dan adik-adik peserta kegiatan tersebut untuk waspada terhadap berbagai informasi yang beredar di media sosial terutama tentang kekerasan dan juga game-game yang mengandung unsur kekerasan, dan sebagainya. Maka pada kesempatan tersebut kami juga melakukan deklarasi anti kekerasan menjadi generasi yang tangguh, sesuai dengan arahan BNPT RI,” papar Kepala Kesbangpol Kalbar.
Sementara Umi Marzuqoh selaku Kabid Perempuan dan Anak FKPT Kalbar mengapresiasi kegiatan ini sebagai wujud nyata pembentukan karakter anak-anak muda agar tangguh dalam menghadapi berbagai tantangan yang bisa merusak cita-cita dan masa depan mereka.
“Kehadiran kami di kegiatan ini tentu saja sebagai bentuk apresiasi kepada HIKMABUDHI yang telah menyelenggarakan kegiatan yang sangat baik ini. Apalagi pasca peristiwa SMAN 72 yang dilakukan ABH tentu menjadi atensi kita bersama agar anak-anak dan adik-adik tidak terlibat kekerasan dan jaringan terorisme,” jelas aktivis perempuan, yang juga menjabat Ketua Fatayat NU Kalbar.






