KALBAR SATU ID – Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor (Ketum PP GP Ansor) Addin Jauharudin (Gus Addin) merencanakan ide besar untuk menggalang diaspora Ansor dari seluruh dunia yang tersebar di 20 negara tujuannya agar mereka berinovasi untuk Indonesia.
“Diaspora ini akan membentuk forum sharing antara anak muda NU untuk mengembangkan inovasi mereka di berbagai bidang, seperti teknologi, konstruksi, bioteknologi, dan lingkungan,” kata Gus Addin dalam Halal bi Halal PC GP Ansor Malaysia, Minggu (12/5).
Gus Addin berharap jejaring Ansor yang sudah terbentuk di beberapa daerah terus mengalami pemekaran dan bekerjasama secara solid dalam pengembangan wajah baru organisasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Melalui jejaring ini, mereka akan membentuk kluster keilmuan dan profesi untuk berkolaborasi dalam memikirkan kontribusi efektif bagi Indonesia,” jabar Gus Addin.
Pria kelahiran Cirebon 14 April 1985 itu juga mengingatkan peran dan ketokohan kader diaspora Ansor yang memiliki keahlian selangkah lebih maju dan dibutuhkan untuk kemajuan negara.
“Tujuan dari diaspora Ansor adalah agar ketika mereka kembali ke Indonesia, mereka dapat terhubung dengan pemerintah dan dunia industri untuk menerapkan berbagai terobosan,” terang Gus Addin.
“Model-model terbaik dari sistem yang ada di berbagai negara akan direplikasi dan dikembangkan di Indonesia. Misalnya, manajemen pelayanan publik dari Eropa, konstruksi dari Malaysia, pertanian dari Bangkok, dan bisnis serta teknologi dari Tiongkok,” lanjutnya.
Perlu diketahui, di era kepemimpinan Gus Yaqut, Ansor telah berhasil membentuk 6 PC GP Ansor Luar Negeri, seperti: Ansor Arab Saudi, Malaysia, Korea Selatan, Mesir, Taiwan, dan Jepang.
Oleh karena itu, Gus Addin mencoba memperluas jangkauan tersebut sampai 20 negara dengan membentuk duta Ansor global sebagai juru bicara Ansor di mata dunia sekaligus mempererat jejaring dengan negara-negara besar di benua Asia, Timteng, Eropa bahkan Amerika.
“Ansor akan menyiapkan duta-duta Ansor global untuk membangun hubungan kemitraan strategis dengan negara-negara seperti Jepang, China, Korea, Timur Tengah, Amerika, dan Eropa,” tegas Gus Addin.
Alumni Ekonomi Universitas Brawijaya itu berharap kluster Ansor global ini mampu menjadi salah satu itikad dari Pandu NU yang sudah berumur 90 tahun ini memenuhi visi mencapai Indonesia Emas di tahun 2045.
“Hal ini diharapkan akan menjadi peta jalan Ansor untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045. Ini menunjukkan komitmen Ansor dalam memanfaatkan potensi diaspora untuk kemajuan Indonesia di masa depan,” tandas Gus Addin menandaskan.