KALBAR SATU ID, PONTIANAK – Pada momentum Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober 2022, Ketua DPD PDI Perjuangan Kalimantan Barat, Lasarus mengajak masyarakat untuk memperkuat dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila sebagai ideologi bangsa.
Lasarus mengatakan, Pancasila sebagai ideologi negara telah membuktikan kesaktiannya dengan mempersatukan segala perbedaan, meskipun menurutnya selama ini banyak yang ingin merongrong dan membenturkan tapi bangsa ini tetap kokoh.
Baca jug: Pemkot dan Kemenag Bekerjasama Dalam Pembinaan Lembaga Keagamaan se-Kota Pontianak
Baca juga: Jalin Silaturrahmi, Pemprov Jawa Timur Lakukan Misi Dagang Antar Warga Jawa Di Kalimantan Barat
“Untuk itu, mari kita perkuat dan terus mengamalkan nilai-nilai Pancasila sebagai pegangan dasar dalam berbangsa dan bernegara,” ajaknya, Sabtu (1/10/2022).
Selain itu, Lasarus yang juga Ketua Komisi V DPR RI mengimbau agar masyarakat tetap waspada terhadap ideologi lain yang dapat memecah belah bangsa.
“Momentum hari kesaktian pancasila ini harus juga menjadi alarm bagi kita semua untuk memperkuat nilai-nilai pancasila,” katanya.
Baca juga: Rapat Paripurna DPR RI, Lasarus Sebut Desa Menjadi Kekuatan Indonesia
Baca juga: Sujiwo Bangga Kubu Raya Borong Lima Gelar Kejuaraan Menembak Perbakin Kalbar Cup
Lebih lanjut, Lasarus mengatakan, Indonesia diprediksikan akan menjadi bangsa maju dan kuat pada tahun 2045 . Untuk itu, pancasila harus menjadi landasan dan pandangan hidup masyarakat.
“Pancasila sebagai ‘way of life’ harus dijadikan pedoman khususnya menuju dan menyambut kejayaan bangsa ini,” tuturnya.
Baca juga: Maria Lestari: Empat Pilar Kebangsaan Adalah Satu Kesatuan Wujudkan Masyarakat Sejahtera
Dengan begitu, menurut Lasarus ketika bangsa ini sudah sampai pada negara yang di cita-citakan tidak ada problem dan kesenjangan yang mengemuka dan berdampak serius terhadap bangsa ini.
Baca juga: Hasto Buka Rakerda III PDI Perjuangan Kalbar, Lasarus Paparkan Progres Pembangunan Kantor Partai
“Jika persatuan Indonesia tetap terjaga, maka gejolak global yang yang bisa berdampak kepada bangsa, bisa dihadapi. Termasuk masalah ekonomi, budaya maupun politik,” katanya.