News

Jelang Kongres IPNU 2022, ini Harapan Ketua PC IPNU Jember Alfan

×

Jelang Kongres IPNU 2022, ini Harapan Ketua PC IPNU Jember Alfan

Sebarkan artikel ini
Ketua PC IPNU Jember Alfan
Alfan Ketua PC IPNU Jember

KALBAR SATU – Sesuai dengan PP IPNU Nomor 693/PP/SK/XIX/7354/I/22 dan Surat Keputusan PP IPPNU Nomor 044/PP/SK/7455/XVIII/I/2022. Kongres Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama’ resmi di laksanakan pada tanggal 23-36 Juni 2022 yang bertepatan di Nusa Tenggara Barat.

Tentu, pelaksanaan dalam konferensi tertinggi ini sebagai upaya untuk regenerasi dan meneruskan estafet kepemimpinan organisasi pelajar nahdliyin di ke depan.

Alfan sebagai ketua PC IPNU Jember ikut menuturkan bahwa kongres IPNU yang akan datang tidak hanya sebagai momentum agenda ritual tiga tahunan untuk memilih seorang pemimpin, namun ia juga menghimbau bahwa Kongres mampu sebagai tempat untuk menentukan konsolidasi, evaluasi internal organisasi serta menentukan arah kebijakan organisasi yang lebih baik.

Baca juga: Ketum PBNU Idealnya Pernah Berproses di IPNU, PMII atau GP Ansor

Baca juga: IPNU Kota Pontianak Harus Lakukan Tindakan Nyata

Ia juga mengungkapkan bahwa Pelajar Nahdliyin hari ini secara umum memiliki banyak Pekerjaan Rumah yang harus di selesaikan, baik secara internal organisasi maupun secara eksternal.

Secara internal misalnya ia mencontohkan bahwa pola sistem kaderisasi yang harus terus di update dan perkembangan zaman karena kaderisasi menjadi tonggak keberlangsungan organisasi, apalagi pola kaderisasi yang juga di sandingkan dengan perlbagai tantangan zaman.

Belum lagi dalam ranah pesantren, karena Pelajar Nahdliyin memiliki jenjang pengkaderan berbasis usia dari 13-27 tahun tidak menuntut kemungkinan bahwa para santri juga memiliki peran dalam ranah organisasi, meski ini di rasa sangat berat, namun dalam Kongres nanti ada pembicaraan/ rumusan untuk memberikan pedoman bagi pelajar nahdliyin yang ada di wilayah pesantren.

Baca juga: Tingkatkan Kualitas Pengurus, PC IPNU Pontianak Gelar Upgrading

Secara eksternal IPNU sebagai organisasi terpelajar yang memiliki anggota di basis ranting/desa dan komisariat di sekolah dan pesantren juga bisa harus menjawab tantangan nasional, seperti menjadi pelopor dalam ranah dunia pendidikan, memiliki wawasan keagamaan dan kebangsaan yang mempuni dan lain sebagainya.