KALBAR SATU ID – Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat, Dr. H. Muhajirin Yanis, M.Pd.I, mengunjungi stan-stan karya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Rahmatan lil ‘Alamin (P5RA) di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Pontianak, Kamis (8/5/2025) siang. Dalam kunjungan tersebut, beliau didampingi oleh Kepala MAN 1 Pontianak, Drs. H. Razali, M.Pd, Pengawas Madrasah serta Kasubbag TU Kantor Kemenag Kota Pontianak.
Kegiatan yang berlangsung selama dua hari ini menjadi ajang bagi siswa-siswi MAN 1 Pontianak untuk menampilkan karya terbaik mereka. Karya-karya tersebut merupakan hasil dari pembelajaran berbasis projek yang mengintegrasikan nilai-nilai Profil Pelajar Pancasila dengan semangat Rrahmatan lil ‘alamin, khas madrasah.
Dr. Muhajirin menyapa dan berdialog langsung dengan para siswa penjaga stan. Ia menyampaikan rasa kagum dan apresiasi atas kreativitas, inovasi, serta semangat kolaboratif yang ditunjukkan siswa dalam menyusun dan menyajikan karya mereka.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Baca juga: Pentahelix Menjadi Kunci Cegah Terorisme di Kalimantan Barat
“Saya merasa terkesan dan bangga atas hasil karya yang ditampilkan,” ujar Muhajirin.
“Siswa madrasah tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga kaya dengan nilai moral dan karakter.” lanjutnya.
Menurutnya, kegiatan seperti ini membuktikan bahwa madrasah mampu mencetak generasi masa depan yang tidak hanya unggul dalam bidang akademik, tetapi juga berakhlak mulia dan siap memberi kontribusi positif bagi masyarakat dan lingkungan sekitarnya.
Kepala MAN 1 Pontianak, Drs. H. Razali, M.Pd, dalam kesempatan tersebut menjelaskan bahwa P5RA menjadi ruang ekspresi siswa untuk menuangkan ide dan bakat mereka, sekaligus mendorong kerja sama antara siswa dan guru.
Ia juga menekankan pentingnya peran guru dalam membimbing dan mendampingi siswa selama proses projek berlangsung.
Baca juga: MAN 2 Pontianak Siap Ikut Kompetisi Adiwiyata Nasional 2025
“Kegiatan ini sesuai dengan semangat Kurikulum Merdeka yang mendorong kemandirian, kreativitas, dan pembentukan karakter peserta didik,” ungkapnya.
Stan-stan yang dikunjungi menampilkan beragam karya seperti produk daur ulang, inovasi pangan lokal, kuliner dan media kampanye sosial yang mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan dan keislaman.