Kakanwil Kemenag Kalbar dan KPK Bahas Penguatan Integritas

Kakanwil Kemenag Kalbar dan KPK Bahas Penguatan Integritas
Kakanwil Kemenag Kalbar dan KPK Bahas Penguatan Integritas. Foto/istimewa.

KALBAR SATU ID – Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat, Dr. H. Muhajirin Yanis, M.Pd.I, menjadi narasumber dalam program Dialog TVRI Kalbar (Live) bersama Deputi Bidang Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat KPK RI, Selasa (28/10/2025), bertempat di Stasiun TVRI Kalbar.

Dialog yang mengusung tema “Meneguhkan Integritas Melalui Peranserta Masyarakat Keagamaan dalam Pemberantasan Korupsi di Indonesia” ini juga menghadirkan narasumber lain, yaitu Johnson Ridwan Ginting, Plh Direktur Pembinaan Peranserta Masyarakat KPK RI, serta Vira Nurita Dolok Saribu, S.H., M.H, Sekretaris Forum Komunitas Penyuluh Antikorupsi Khatulistiwa (Tanjak Kalbar).

Bacaan Lainnya

Dalam paparannya, Kakanwil Kemenag Kalbar menyampaikan bahwa agama memiliki peran besar dalam membentuk akhlak dan karakter masyarakat yang berintegritas.

“Agama memiliki peran yang besar dalam membentuk akhlak yang baik. Prinsipnya, jangan mengambil yang bukan haknya. Setiap umat harus memegang tiga pegangan hidup: akhlak, iman, dan takwa,” ujar Muhajirin.

Host dialog menegaskan bahwa semua agama sebenarnya telah mengatur nilai-nilai kejujuran dan larangan berbuat curang, sehingga seharusnya tidak ada lagi praktik korupsi di masyarakat.

Perwakilan KPK RI menambahkan bahwa lembaganya terus melakukan upaya pencegahan dan pendidikan antikorupsi.
“Tugas kami adalah mengingatkan kembali. Kami melakukan pencegahan agar orang tidak melakukan korupsi, dan pendidikan agar orang tidak mau korupsi. Karena itu, kami bekerjasama dengan Kemenag dan difasilitasi dengan sangat baik oleh Kakanwil,” ujar perwakilan KPK.

Sementara itu, penyuluh antikorupsi dari Tanjak Kalbar menjelaskan bahwa para penyuluh telah melalui sertifikasi resmi dari KPK, dan berperan aktif mengajak masyarakat untuk menjauhi perilaku koruptif.

Menjawab pertanyaan host tentang peran Kemenag dalam membangun budaya antikorupsi sejak dini, Kakanwil menjelaskan bahwa Kemenag telah menanamkan nilai-nilai kejujuran dan integritas melalui pendidikan di madrasah.

“Kami menegakkan lembaga pendidikan dengan menanamkan nilai-nilai kejujuran sejak dini, baik kepada siswa maupun guru. Misalnya melalui program kantin kejujuran, di mana siswa mengambil dan membayar sendiri. Ini melatih tanggung jawab dan kejujuran anak. Selain itu, keteladanan guru juga penting, karena guru bukan hanya mendidik sikap, tetapi juga mengembangkan bakat dan keterampilan anak,” jelasnya.

Kakanwil berharap melalui kolaborasi antara Kemenag, KPK, dan masyarakat keagamaan, semangat antikorupsi dapat semakin mengakar dalam kehidupan sehari-hari.

Ikuti GOOGLE NEWS atau Join Channel TELEGRAM

Pos terkait

Tinggalkan Balasan